Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prabowo, PKS, PA 212, dan Saat Politik Tampakan Wujud Asli

14 Juni 2020   00:14 Diperbarui: 14 Juni 2020   00:25 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara pada tahun 2014 dan 2019 dia berhadapan langsung dengan Jokowi dalam sebuah pertarungan panas dan hasilnya selalu kalah.

Bagai gayung bersambut, rasa penasaran Prabowo ini sejalan dengan partai Gerindra. Partai berlambang kepala burung garuda ini kembali membuka kemungkinan untuk kembali mengusungnya sebagai capres 2024.

Apalagi, rasa penasaran Prabowo ini dibarengi dengan hasil beberapa lembaga survei termasuk hasil survei terakhir yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia, hampir selalu menempatkannya pada posisi teratas.

Tentu saja ini menjadi modal bagus bagi mantan menantu Presiden RI ke-2 Soeharto ini untuk tampil sebagai pemenang pada pilpres yang diyakini sebagai pertaruhan terakhirnya. Ya, karena usia Prabowo sudah tidak muda lagi.

PKS dan PA 212 Tidak Dukung Prabowo

Nama Prabowo dan Partai Gerindra tentunya tidak bisa dipisahkan dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Persaudaraan Alumni (PA) 212.

Diantara mereka telah terjadi ikatan yang sangat kuat. Terlebih PKS yang selalu menjadi partai terdepan setelah Gerindra sebagai pengusung militan Prabowo dalam dua perhelatan pilpres, pada tahun 2014 dan 2019.

Sementara PA 212 turut mendukung Prabowo pada Pilpres 2019 lalu, saat disandingkan dengan Sandiaga Uno.

Tapi tampaknya bisa dipastikan bahwa kebersamaan atau ikatan batin yang sudah terjalin selama 10 tahun dengan PKS dan lima tahun bersama PA 212 tidak akan bisa kita temui lagi pada Pilpres 2024 mendatang.

Penyebabnya tentu sudah bukan rahasia umum, yaitu gara-gara Prabowo dan Partai Gerindra dianggap telah mengkhianati komitmen dengan bergabung bersama partai koalisi pemerintah.

Dan kemudian putra begawan ekonomi Indonesia, Soemitro Djoyohadikoesoemo ini diberi kepercayaan sebagai Menteri Pertahanam (Menhan). Sementara PKS tetap dengan komitmen dan keyakinannnya untuk memantapkan diri sebagai partai oposisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun