Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Bukan Kisah Siti Nurbaya

2 Februari 2020   11:05 Diperbarui: 2 Februari 2020   11:18 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekarang...

IBARAT burung tanpa paruh, kicaunya tak lagi merdu. Ibarat gajah tak bergading, parasnya tak lagi elok. Itulah Rima, gadis remaja yang terpaksa dipasung dalam sebuah kamar kosong. Ia mengalami depresi akut, menjurus gila.

Jika penyakitnya kumat, gadis ini tak segan menghancurkan barang atau mencelakai siapa saja yang ada di dekatnya Terutama kaum pria. "Perempuan Gila", begitulah Rima dijuluki.

Malam itu, Rima tengah melamun di sudut kamar. Rambutnya acak-acakan, pakaiannya lusuh. Entah apa yang ada dalam benaknya. Tiba-tiba, pada kedua bola matanya keluar bulir-bulir bening, meleleh lewati pipi. Kemudian jatuh menetes ke lantai. 

Rupanya Rima menangis. Aneh, sejurus kemudian, bola matanya beringas, mendengar derit pintu kamarnya terbuka.

"Pergi ... pergi! Jangan dekati aku!" Teriak Rima. Kedua kakinya yang dipasung, ditekuk hingga rapat dengan dada. Wajahnya ditutupi kedua tangan. Tersudut di pojok kamar.

"Rima, ini ibu nak," Ternyata yang masuk adalah ibunya. Usianya sekitar 42 tahun, tapi perawakannya yang kurus, dengan raut wajah pucat, jauh melebihi umur sebenarnya.

"Pergi ... Pergi! Hiks ... Hiks ... Hiks." Rima tak beranjak dari sudut kamar. Menangis tersedu-sedu.

"Rima, ini ibu nak. Ibu bawa makanan untukmu. Makanlah!" Bujuk ibunya, sambil menitikan air mata. Lalu, pikirannya jauh ke belakang.

***

Setahun lalu....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun