Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Road to Final dan Surat Cinta untuk Indra Sjafri

9 Desember 2019   12:51 Diperbarui: 10 Desember 2019   12:54 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

CABANG olah raga (Cabor) sepak bola Sea Games 2019 Filipina tinggal menyisakan dua pertandingan. Yakni perebutan medali perunggu yang akan mempertemukan timnas Myanmar versus Laos. Serta, babak perebutan medali emas, antara Indonesia lawan Vietnam.

Dalam kesempatan ini, penulis sekedar ingin mengingatkan kembali pada seluruh pencinta sepak bola tanah air, tentang perjalanan Evan Dimas dan kawan-kawan menuju partai puncak.

Timnas Indonesia bergabung di Grup B, bersama Thailand, Vietnam, Singapura, Brunei Darusallam dan Laos. Diisi oleh tim-tim kuat Asia Tenggara, grup ini juga disebut-sebut sebagai grup neraka. Sehingga, tak banyak menjagokan Garuda Muda bisa lolos dari grup ini. Thailand dan Vietnam lah yang lebih dijagokan. Namun, nyatanya prediksi sebagian pengamat bola itu bisa dijungkir balikan oleh pasukan Indra Syafri. Thailand sebagai juara bertahan dan pavorite juara malah harus angkat koper lebih cepat.

Kembali pada road to final timnas Garuda Muda. Evan Dimas dan kawan-kawan mengawali pertandingan awal lawan Thailand. Sungguh pertandingan yang sangat tidak mudah. Kendati begitu, dengan semangat dan keyakinan, mereka suskses melumat tim gajah perang (julukan timnas Thailand) dua gol tanpa balas. Kedua gol tersebut dikreasi oleh Egy Maulana Fikri menit ke empat dan Osvaldo Haay menit ke-86.

Tren positip timnas Indonesia terus berlanjut pada pertandingan kedua lawan Singapura. Garuda Muda kembali mampu memenangkan pertandingan dengan skor 2-0. Kedua gol tersebut dua-duanya tercipta pada babak kedua, yakni oleh tendangan keras mendatar Osvaldo Haay menit ke-64 dan Asnawi Mangkualam Bahar sepuluh menit berselang.

Lawan berikutnya Evan Dimas dan kawan-kawan adalah timnas Vietnam. Meski berat, anak asuh Indra Syafri ini masih punya keyakinan bisa memenangkan pertandingan mengingat rekor pertemuan lawan The Golden Stars di ajang Sea Games memihak pada Indonesia. 

Benar saja, awalnya Garuda Muda sempat unggul lewat tandukan Sani Rizki setelah mampu memanfaat blunder penjaga gawang lawan lada menit ke-23. Namun, setelah itu gelombang serangan lawan terus memborbardir gawang Indonesia yang dijaga Nadeo Argawinata. 

Hasilnya, Vietnam sukses membalikan keadaan lewat sundulan kepala Tranh Chung pada menit ke-64 dan gol tembakan keras Nguyen Hoang Duc dari luar kotak penalti pada masa injury time. Skor berubah menjadi 2-1 untuk keunggulan Vietnam.

Dengan kekalahan tersebut, membuat peluang Indonesia lolos ke semi final cukup berat. Evan Dimas dan kawan-kawan harus bisa menyapu bersih dua pertandingan sisa dengan agregat gol besar. Hal ini guna mengantisifasi terjadi poin sama dengan Thailand atau Vietnam, hingga tiket babak empat besar harus ditentukan lewat agregat gol.

Ujian pertama paska kekalahan dari Vietnam adalah Brunei Darusallam. Bermain dengan beban harus menang dan mencetak gol sebanyak-banyaknya ternyata mampu diwujudkan dengan mulus. Anak asuh Indra Syafri mampu melumat lawannya delapan gol tanpa balas. Gol-gol tersebut dikreasi oleh Osvaldo Haay (3 gol), Egy Maulana Fikri (2 gol), Sadil Ramdani, Witan Sulaeman dan Andi Setyo masing-masing satu gol.

Laga pamungkas grup B, Indonesia berhadapan dengan Laos. Laga ini adalah laga penentuan lolos tidaknya ke semi final. Di saat bersamaan, Thailand versus Vietnam juga sama-sama saling jegal. 

Hasil akhir, Evan Dimas dan kawan-kawan sukses menggulung Laos empat gol tanpa balas lewat gol dari Sadil Ramdani (4), Osvaldo Haay (46+94) dan Bagas Adi Nugroho. Sementara di tempat lain, Thailand hanya bermain imbang 2-2 dengan Vietnam. 

Dengan begitu, Indonesia berhak melaju ke semi final sebagai runner up Grup B dengan 12 poin mendampingi Vietnam yang mengumpulkan 13 poin, sebagai juara grup. Sedangkan Thailand yang hanya mampu mengumpulkan 10 poin berada di urutan ketiga dan harus tersisih.

Sebagai runner up grup, di semi final Indonesia berhadapan dengan juara Grup A, Myanmar. Pertandingan melawan anak asuh Velizar Vovop harus ditentukan hingga babak perpanjangan waktu, setelah dalam waktu normal kedudukan masih sama kuat 2-2. 

Beruntung, pada babak 2X15 menit ini, pasukan Indra Syafri bisa mengendalikan permainan dan mampu menambah dua gol tambahan. Hingga hasil akhir menjadi milik Indonesia, 4-2. Adapun drama enam gol ini diciptakan oleh Evan Dimas (2 gol), Egy Maulana Fikri dan Osvaldo Haay masing-masing satu gol. Sedangkan dua gol Myanmar dihasilkan oleh Aung Kaung Mann dan Win Naing Tun.

Dengan kemenangan atas Myanmar tersebut memastikan timnas Indonesia ke babak final. Ini merupakan final pertama, setelah terakhir mampu melakukannya pada Sea Games 2013 Yangon, Myanmar.

Penulis berharap, Garuda Muda bisa meraih emas yang telah kita mimpikan selama dua dekade lebih. Tapi sebelumnya, izinkan penulis untuk membuat surat cinta untuk pelatih timnas, Indra Syafri. Semoga saja bisa sampai ke yang bersangkutan.

Kepada YTH Bapak Indra Syafri

Di Tempat

Dengan Hormat

Pertama-tama saya ucapkan terimakasih atas segala sumbangsih bapak yang telah sukses mengantarkan Timnas Indonesia U-23  melaju ke babak final Sea Games Filipina 2019. Ini tentunya merupakan prestasi membanggakan bagi saya dan seluruh pendukung timnas dimanapun berada. Mengingat, langkah Garuda muda menuju babak puncak cukup berat.

Pak Indra yang terhormat, saya mohon buatlah saya dan pendukung timnas lebih bangga lagi. Bawalah medali emas sepak bola ke tanah air yang telah 28 tahun lamanya selalu diraih oleh negara- negara lain. Saya yakin, bapak bisa mewujudkan dahaga pendukung timnas akan prestasi emas. Saya serahkan sepenuhnya tanggung jawab ini pada bapak dan anak-anak muda luar biasa yang bapak asuh (skuad timnas U-23 Sea Games).

Namun dalam kesempatan ini, perkenankanlah saya yang hanya bisa menuntut ini, memberikan sedikit saran.

Pertama : Gunakan strategi menyerang dengan satu dua sentuhan, sebagaimana biasa diperagakan oleh Garuda Muda. Karena, saya yakin, kualitas pemain yang bapak miliki bisa menjalankan strategi tersebut dengan baik. 

Di barisan depan kita punya pemain-pemain cepat dan skill mumpuni pada firi Sadil Ramdani, Egy Maulana Fikri  di sisi sayap kiri dan kanan. Sedangkan di posisi striker ada Osvaldo Haay yang sedang menemukan permainan terbaiknya.

Di berisan tengah, kualitas pemain seperti Evan Dimas, Zulpiandi, Sandrian Abimanyu juga memiliki skill yang tidak kalah dengan pemain-pemain Vietnam. Calon lawan Garuda muda di final.

Dibarisan belakang, kita juga punya jaminan mutu pada diri Asanawi Mangkualam Bahar di sisi kanan pertahanan dan Firza Andika di sisi pertahanan sebelah kiri. Kedua pemain ini, selain kuat bertahan juga mumpuni membantu penyerangan. Belum lagi, posisi bek tengah yang ditempati Bagas Adi dan Andi Setyo, cukup tangguh menggalang pertahanan, ditambah lagi ketenangan penjaga gawang, Nadeo Argawinata juga mampu membuat tenang lini pertahanan.

Kedua: Hindari permainan bertahan yang bapak terapkan saat lawan Vietnam di pertandingan babak penyisihan. Selain tidak akan memaksimalkan kualitas pemain, juga hanya membuat jantung saya dan mungkin para pencinta sepak bola tanah air terpacu kencang dan terus dihantui rasa was-was. Karena, tim lawan begitu sangat leluasa memborbardir lini pertahanan timnas. Masih beruntung, kala itu tidak banyak gol tercipta. Mesti bapak ingat, bahwa keberuntungan tidak akan terus terjadi.

Jadi, menurut hemat saya, bermainlah lepas dan optimalkan kualitas pemain. Saya yakin, Vietnam pun tidak akan seleluasa memainkan bola jika kita bermain dengan pola menyerang.

Ketiga : Lagi-lagi buatlah saya dan pendukung semakin bangga terhadap timnas yang bapak latih. Bawalah emas sepak bola ke tana air. Saya dan yang lainnya siap memberikan dukungan serta doa demi kesuksesan skuad timnas Sea Games Indonesia. Saya yakin, kita bisa.

Demikianlah surat dari saya, semoga bapak memaklumi saya yang rindu akan prestasi emas timnas.

Hormat saya

Ttd

Elang Salamina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun