Myanmar sendiri bukan cuma diisi Aung Kaung Mann seorang. Tim asuhan Velizar Popov ini dihuni oleh kapten Hlaing Bo Bo (23 tahun) yang sudah 30 kali membela timnas senior negaranya di kancah internasional.
Tidak dapat dikesampingkan, Myanmar punya kemampuan mencetak gol yang cukup tinggi dalam 20 menit awal pertandingan. 3 dari total 8 gol Harimau Asia tercipta pada saat-saat demikian, ketika lini pertahanan lawan belum berkonsentrasi sepenuhnya.
Kendati begitu, Indonesia tidak perlu gentar. Karena selama berjalannya pertandingan sepak bola Sea Games 2019 Filipina, pertahanan yang di galang Bagas Adi dan Andi Setyo memiliki pertahanan paling kuat diantara tim-tim lainnya. Terbukti, dari lima pertandingan fase grup, hanya kebobolan dua saat melawan Vietnam. Sisanya berakhir dengan clean sheet.
Ini artinya, Timnas Indonesia tidak perlu risau dengan jantung pertahanan. Hanya saja, untuk meraih kemenangan dan memastikan tiket ke babak final, ada beberapa hal yang menurut penulis perlu dilakukan anak-anak Garuda Muda.
1. Jangan sampai hilang konsentrasi.
Pertandingan hidup mati seperti semi final, dibutuhkan tingkat konsentrasi tinggi hingga peluit akhir dibunyikan. Lengah sedikit saja bisa berakibat fatal bagi Garuda Muda.
2. Bermain lepas tanpa beban.
Tak dipungkiri dari satu pertandingan ke pertandingan lain, target menang adalah hal utama. Hanya saja, jika ditargetkan terlalu berat bisa membuat para pemain terbebani. Dampaknya, justeru sering kali permainan Timnas tidak berkembang karena terlalu hati-hati dalam memainkan si kulit bundar dan skill individu pemainpun jadi tak bisa dioptimalkan. Untuk itu, kuncinya adalah bermain lepas sesuai dengan taktik yang sudah disiapkan pelatih.
3. Bermain lebih sabar
Dengan kualitas pemain Garuda Muda yang di atas rata-rata pemain lawan, diperkirakan Timnas Myanmar akan mengandalkan serangan balik. Untuk itu, Timnas Indonesia harus bermain sabar dalam mengalirkan bola dari kaki ke kaki. Sambil coba memancing pemain lawan lebih keluar. Kemudian, mencari peluang untuk mencetak gol.
4.Serangan lebih bervariasi.
Seperti sudah dibahas pada nomor tiga. Timnas Myanmar diperkirakan bermain lebih bertahan. Untuk bisa membongkar benteng pertahanan lawan tentu saja dibutuhkan pola serangan yang bervariasi. Tidak hanya mengandalkan kecepatan Egy Maualana Fikri di sisi kanan pertahanan lawan, atau Sadil Ramdani di sisi kiri. Serangan yang dibangun dari tengah pun perlu dicoba jika sisi kanan dan kiri deadlock.Â
Tembakan jarak jauh pun pantas dicoba. Karena, Timnas Garuda Muda punya penembak-penembak jarak jauh yang cukup mumpuni dalam diri Evan Dimas, Syahrian Abimanyu, dan Sadil Ramdani.
5. Minimalisir kesalahan umpan dan pandai manfaatkan peluang.
Dalam pertandingan hidup mati seperti babak semi final, Timnas harus bermain serapih mungkin jangan sampai membuat kesalahan-keaalahan umpan yang akhirnya bisa dimanfaatkan tim lawan untuk mengancam jantung pertahanan timnas.