"Ah bikin kaget saja. Jujur aku sedang bingung buat biaya sukuran besok. Uangku sudah habis dipake beli suara waktu pemilu kemarin. Itu juga sebagian dapat ngutang..!" Tutur si kurus tanpa ada rasa malu secuil pun.
"Kenapa musti bingung, tinggal pinjam lagi...! Sahut si botak, menimpali.
"Terus bayarnya?" Tanya si kurus, bingung.
"Kamu tinggal agunin aja SK anggota dewannya ke bank. Habis perkara" si botak ngasih solusi.
"Iya bener tuh rus kata si botak...!" Timpal si buncit
"Waduh kalau SK diagunin ke bank, entar gajihku habis. Belum lagi, potongan lainnya. Percuma aku jadi anggota dewan, kalau harus melarat"
"Ha..ha..ha.., kamu ini polos banget jadi tikus. Buat apa kita jadi anggota dewan perwakilan rasuah (korupsi) kalau harus melarat" ejek si buncit yang diamini si botak.
"Oh iya ya....kita kan mulai besok sudah jadi anggota dewan" ucap si kurus, tak murung lagi.
"Cuma kamu harus ingat...." Si botak tak menuntaskan kalimatnya.
"Ingat apa?" Tanya si kurus, penasaran.
"Ingat kalau kita itu angota DPR Donat. Jadi bukannya ngembat kueh cucur atau gemblong. Gak bakalan cepat kaya" hasut si botak. Si kurus yang baru mau jadi anggota dewan hanya bisa mendengarkan dan mencatat baik-baik dalam hatinya.