Pada kondisi ini air akan terlihat begitu jernih dan layak diminum. Namun apakah benar begitu? Kenyataanya masih banyak mikrobia yang lolos dari unit pengolahan sebelumnya sehingga apabila air ini akan diminum diperlukan sebuah proses yang disebut desinfeksi. Pada tahapan ini, air akan diberi desinfektan yang mampu membunuh mikrobia tetapi tidak berbahaya bagi manusia.
Proses pengolahan masih belum selesai apabila air yang akan dipakai akan dirubah ke dalam steam atau uap air dengan skala yang besar dalam industri. Zat organik terlarut masih belum terambil sehingga diperlukan proses penjerapan (adsorpsi). Pada proses ini kontaminan akan terperangkap dalam jaringan pori suatu padatan (adsorbent) seperti karbon aktif.
Sisa ion-ion yang terlarut dalam air yang berpotensi berbahaya bagi alat industri perlu diambil dengan tahapan yang disebut sebagai demineralisasi. Tahapan ini menggunakan ion exchanger yang dapat menukar ion-ion di dalam air. Ion exchanger ini terdiri dari kation dan anion exchanger dan dapat mengontrol nilai kesadahan serta alkalinitas air.
Sebelum memasuki boiler yang akan menguapkan air menjadi steam, air perlu dibebaskan dari gas terlarut (O2Â dan CO2) agar tidak terjadi korosi di dalam boiler. Proses ini disebut juga deaerasi. Deaerasi dilakukan baik secara fisis (pelucutan dengan steam atau nitrogen) maupun secara kimia (dengan zat kimia seperti hydrazine). Steam yang keluar dari boiler dapat dipergunakan dalam berbagai hal dalam industri, seperti untuk menjaga suhu dari bagian lain pada pabrik industri.
Rumit juga ya, tapi mungkin lebih rumit hubunganmu dengannya. hehe