Suhu politik di pemilihan Serentak Kepala daerah 2017 di Kabupaten Takalar kian meningkat, menjelang hari pencoblosan Rabu,15 Februari 2017 mendatang. Pilkada yang hanya diikuti dua pasangan calon  (paslon) bupati dan wakil bupati ini, semakin menarik perhatian baik di sulsel maupun dari luar sulsel.
Paslon nomor urut 1 yang merupakan kandidiat petahana yaitu H.Burhanuddin Baharuddin dgn H.Natsir Ibrahim (Bur-Nojeng) melawan penantangnya Syamsari Kitta dgn H.Achmad (SK-HD) di nomor urut 2 yang dianggap cukup kuat untuk mengalahkan petahana. Paslon nomor 1 diuusng dan didukung 9 partai sedngakan nomor urut 2 hanya PKS dan Nasdem. Yang menarik adalah nomor urut 2 yg diusung oleh Nasdem merupakan ujian pertama bagi Ketua DPD Nasdem Sulsel Rusdi Masse yg saat ini juga menjabat sebagai Bupati Sidrap. Nasdem mati-matian akan memenangkan paslon dukungannya karena menjadi prestasi pertama di sulsel untuk pemilihan bupati dan wakil bupati di tingkat kabupaten. Jika Kbupaten Takalar  bisa menang berarti Nasdem naik daun dan prestasi politikya bisa mengutungkan pada pilgub sulsel 2018 mendatang.
Yang membuat semakin kompetitor karena adanya pertarung politik antara Gubernur Sulse Syahrul Yasin Limpo dengan tokoh politik nsional Nurdin Halid dari golkar yang rencananya akan maju di pilgub sulsel nanti. Keduanya tokoh golkar yang berupaya meraih dukungan dan simpatisan untuk tujuan politik jangka panjang di sulsel. Kabupaten Takalar mejadi ajang pertarungan politik pertama dalam pilkada serentak 2017. Aroma strategi dan taktik politik sudah tercium di Takalar akibatnya pilkada Takalar semakin panas. Trik-trik politik sudah mulai terasa tercium , mulai dari keterlambatan surat panggilan higga isu politik uang dan serangan fajar.
Namun pemilih dari simpatisan kedua paslon sudah mulai mewanti-wanti gerakan tersebut sebab sangat merugikan masyarakat. Pendukung nomor urut dua bayak megeluhkan keterlambatan pengedaran surat paggilan higga mengancam untuk mendemo petugas yang berkaitan. Pertarungan head to hed di Takalar memang butuh perhatian penuh agar terlaksana pemilihan yang jujur, adil dan beradab begitu komentar sebahagian masyarakat. Jagan terkean ada intimidasi, ketidak adilan dan tidakjurjur dalm pelaksaan pilkada saat ini, kata seseorang
tim dari SK-HD. Yang palingg dikhawatirkan adalah terjadinya kecurangan dalam pemilihan ini.Â
