Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenang Sastrawan Abdul Hadi WM

3 Februari 2024   07:10 Diperbarui: 3 Februari 2024   07:12 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oleh: Eko Windarto

Salah satu karya terkenal dari Abdulhadi WM adalah "Mereka Bilang Aku China". Karya ini mengisahkan tentang perjalanan seorang lelaki Indonesia keturunan Tionghoa yang ingin mencari akar budayanya. Ia melakukan perjalanan ke Tiongkok untuk mengenal lebih jauh tentang sejarah dan budaya Tionghoa yang selama ini tidak ia tahu. Dalam perjalanannya, ia menemukan banyak pemahaman yang baru tentang identitasnya sebagai keturunan Tionghoa. Karya Abdulhadi WM ini sangat menarik karena mengangkat tema identitas dan budaya yang bertema universal dan bisa dicerna oleh semua kalangan.

Abdulhadi WM adalah seorang penulis dan sastrawan yang gemar menulis karyanya dengan gaya bahasa yang khas dan pribadi. Ia biasanya menulis karya-karyanya dengan mengangkat tema-tema sosial dan budaya yang berbeda-beda, seperti identitas, agama, dan citra diri. Hal ini mungkin karena ia ingin menghadirkan pemahaman yang lebih luas mengenai hal-hal tersebut di dalam masyarakat Indonesia.

Selain itu, Abdulhadi WM juga sering melakukan riset dan kunjungan ke berbagai tempat sebagai sumber inspirasi untuk menulis karya-karyanya. Ia menyadari bahwa dengan cara itu, ia bisa menulis dengan lebih jelas terkait konteks dan latar belakang cerita yang ia ciptakan.

Cara Abdulhadi WM dalam menulis karya-karyanya tergolong unik dan personal sehingga setiap karyanya memiliki ciri khas tersendiri. Ia percaya bahwa sebuah karya sastra adalah cerminan dari apa yang dimilikinya di dalam jiwa dan hati.

Namun, selain "Mereka Bilang Aku China", Abdulhadi WM juga telah menulis banyak karya sastra lainnya yang memiliki ciri khas tersendiri. Beberapa di antaranya seperti "Mereka Bilang Saya Monyet", "Serikat Manusia Biasa", "Kuda Terbang Maria Pinto", dan masih banyak lagi. Setiap karyanya memiliki tema dan pesan yang berbeda namun tetap memiliki kualitas dan keunikan masing-masing.

Abdulhadi WM dianggap sebagai salah satu pengarang sastra Indonesia yang telah memberikan pengaruh besar dalam perkembangan sastra Indonesia. Ia termasuk dalam kelompok pengarang yang memperkenalkan karya-karya personal dan berani dalam dunia sastra Indonesia pada masa itu.

Karya-karya Abdulhadi WM yang telah terbit dan populer di kalangan masyarakat membuatnya memiliki penggemar sendiri. Pemikiran dan karyanya yang khas serta penggunaan bahasa yang sederhana membuat karyanya mudah dipahami oleh publik.

Selain itu, beberapa karya Abdulhadi WM mencakup tema-tema dan isu sosial kontemporer yang sering diangkat dalam karya sastra Indonesia, seperti identitas, agama, budaya dan sejarah.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Abdulhadi WM telah memberikan pengaruh positif dalam perkembangan sastra di Indonesia, dan banyak pengarang muda yang terinspirasi oleh karya-karyanya. Karya Abdulhadi WM tetap dihargai dan dikenang sebagai bagian integral dari warisan sastra Indonesia.

Karya Abdulhadi WM dianggap sebagai salah satu karya sastra paling kontemporer di Indonesia. Para pengarang muda di Indonesia sering terinspirasi oleh karya Abdulhadi WM karena karya-karya itu berbicara mengenai isu-isu sosial dan kehidupan sehari-hari yang menjadi perhatian banyak orang. Banyak pengarang muda yang meneladani cara Abdulhadi WM menulis, yaitu mengangkat tema sosial dan budaya yang khas Indonesia dan sederhana namun mempunyai makna yang mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun