Setiap pribadi merupakan pemimpin setidaknya bagi dirinya sendiri. Pemimpin yang baik dan ideal menjadi harapan siapa saja dalam mengatur dan menjalankan roda organisasi agar bisa maju dan lebih baik di masa mendatang. Dengan segala kemampuan yang dimiliki, seorang pemimpin bisa mengarahkan semua personil yang dipimpin agar berjalan sesuai dengan rencana dan keinginan organisasi itu sendiri.
Kita harus menyadari memang di satu sisi pemimpin memiliki kelebihan, terutama dalam mengarahkan yang dipimpinnya, namun di sisi lain mereka juga memiliki kekurangan yang harus kita pahami. Kelebihan dan kekurangan itulah yang harusnya menjadi acuan dalam memilih pemimpin.
Kriteria pemimpin memang berbeda-beda sesuai dengan perubahan seperti apa yang akan dibawanya kelak selama memimpin organisasi. Seiring dengan kriteria pemimpin yang diharapkan, Menteri Pertahanan saat memberi pengarahan kepada Satjar Kostrad menyampaikan bahwa pemimpin yang baik itu adalah yang menggunakan hati nurani yang dimilikinya sebagai dasar atau landasan dalam berbuat dan bertingkah laku.
Penggunaan hati nurani oleh pemimpin saat bertingkah laku ini sangat penting agar segala tindak tanduk yang dilakukan pemimpin tersebut bisa diapresiasi oleh segenap yang dipimpin. Hati nurani mengedepankan akhlak yang baik dan santun dalam mengarahkan setiap yang dipimpin untuk menjalankan amanah organisasinya dengan baik, efektif dan efisien.
 "Jadilah Pemimpin yang senantiasa membuat atau mencari solusi dari segala persoalan atau permasalahan bukan sebaliknya, menjadi Pemimpin yang menimbulkan masalah dan duri bagi organisasi itu sendiri". Ujar Menhan.
Menhan dalam pengarahan terhadap sejumlah Perwira dari Jajaran Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) sangat berharap setiap pemimpin yang ada dibawahnya selalu mengedepankan sikap mencari penyelesaian masalah bukan sibuk dengan menyalahkan atau menunjuk orang lain bersalah. Sikap seperti inilah yang menurut Menhan merupakan sikap pemimpin yang mengedepankan penggunaan hati nuraninya dalam setiap menjalankan tugasnya.
Menhan yang didampingi Panglima Kostrad Letjen TNI Agus Kriswanto ini melanjutkan bahwa Pemimpin yang memiliki hati Nurani yang bersih tidak akan mudah menyerah dan bahkan dia adalah pribadi yang berjiwa besar, arif dan bijaksana. Pemimpin yangb seperti itu sangat diperlukan bagi bangsa Indonesia yang dalam dua tahun kedepan akan mengadakan pesta demokrasi.