Mohon tunggu...
Eko Ardianto
Eko Ardianto Mohon Tunggu... Guru

Saya adalah orang yang pantang menyerah. Prinsip hidup saya adalah berjuang tanpa batas. Hidup itu harus terus berjalan walaupun jatuh-bangun. Setiap terjatuh akan ada kesempatan untuk bangun kembali. Hobby saya berenang, lari-lari pagi, memancing dan bermain badminton. Saya suka dengan membaca dan menulis karena dengan membaca dan menulis akan membuat diri kita semakin bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Enaknya wisata kuliner "Sate Maranggi" di Plered Kabupaten Purwakarta.

22 Juni 2025   07:01 Diperbarui: 20 Juni 2025   15:09 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto lokasi wisata kuliner "Sate Maranggi " di Plered Kabupaten Purwakarta 

Hai sobat Kang_Eko yang berbahagia, pernahkah sobat menikmati wisata kuliner berupa "Sate Maranggi"? lalu bagaimana seporsi Sate Maranggi yang lezat bisa menjadi pintu masuk pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa sekolah dasar? Di Plered, Purwakarta, wisata kuliner ikonik ini tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menyimpan segudang pelajaran berharga mulai dari kearifan lokal, kewirausahaan, hingga pendidikan karakter yang membentuk generasi unggul di era modern. Mari telusuri bagaimana Sate Maranggi bisa menjadi media pembelajaran yang kaya makna, menggugah rasa ingin tahu, dan menanamkan nilai-nilai luhur pada anak-anak.

Sobat,

Sate Maranggi merupakan kuliner khas Plered, Kabupaten Purwakarta, yang terkenal dengan cita rasa kuat dari bumbu rempah dan teknik marinasi daging yang turun-temurun. Kawasan Kampung Maranggi di Plered menjadi sentra wisata kuliner dengan puluhan pedagang yang berjajar di sepanjang jalan, menawarkan pengalaman autentik menyantap sate sambil melihat langsung proses pembakarannya . Suasana tradisional ini tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga memperkenalkan siswa pada warisan budaya lokal, seperti sejarah sate yang bermula dari kreasi pekerja peternakan domba di Plered pada masa lalu. Kegiatan kunjungan ke Kampung Maranggi dapat diintegrasikan dalam pembelajaran IPS atau Seni Budaya untuk mengajarkan nilai-nilai kearifan lokal dan kewirausahaan.  

Sobat,

Kunjungan wisata kuliner sate maranggi dapat dirancang sebagai projek berbasis kearifan lokal, mirip dengan modul pembelajaran yang mengangkat makanan berbahan dasar ikan . Siswa bisa terlibat dalam observasi proses pembuatan sate, wawancara dengan pedagang, atau dokumentasi resep tradisional, yang melatih keterampilan literasi, kolaborasi, dan kreativitas. Aktivitas ini juga mengajarkan karakter seperti kerja keras (melalui kisah pedagang seperti Endang yang berjualan sejak 1990-an ), kemandirian, dan apresiasi terhadap budaya. Pembelajaran semacam ini sejalan dengan Profil Pelajar Pancasila, khususnya dimensi "Bernalar Kritis" dan "Kreatif" .

Sobat,

Untuk memperkaya pembelajaran, siswa dapat memanfaatkan teknologi seperti membuat blog dokumentasi, video pendek, atau presentasi digital tentang sate maranggi, mengikuti pendekatan edutainment dalam film yang menggabungkan imajinasi dengan media digital . Guru dapat mengaitkan kegiatan ini dengan pendidikan karakter, misalnya dengan diskusi tentang ketekunan (proses marinasi daging yang memakan waktu lama) dan kebersamaan (suasana makan bersama di Kampung Maranggi ). Dengan demikian, wisata kuliner tidak hanya menjadi sarana rekreasi tetapi juga media pembelajaran holistik yang memadukan budaya, teknologi, dan pembentukan karakter siswa. Itulah beberapa informasi yang dapat Kang_Eko rangkum dan sampaikan. Semoga menambah khazanah keilmuan dan bermanfaat bagi semuanya. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun