Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Hikmah Ramadhan di Tengah Pandemi

10 Mei 2021   23:49 Diperbarui: 10 Mei 2021   23:51 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam Ramadhan yang indah akan segera berlalu, hikmah ramadhan apa yang bisa dipetik dari ibadah puasa ditengah pandemi covid 19 tahun ini, berikut ulasannya. Semoga menginspirasi.

Ibadah Puasa dan covid 

Ini adalah ramadhan ke-2 ditengah dampak pandemi covid 19. Prihatin, miris dan sejuta perasaan berbaur menjadi satu. Ujian pandemi belum berakhir dan terus diupayakan penyelesaian oleh pemerintah menghadapi dampak pandemi sehingga keadaan kembali normal seperti sedia kala. 

Progres ini tentu dibutuhkan dukungan dari seluruh elemen bangsa dengan mentaati aturan protokol kesehatan sehingga bisa memutus mata rantai penyebaran covid. Larangan mudik misalnya, harus disikapi dengan bijak. Kasus covid di india harus jadi bahan introspeksi. Kenapa hal itu bisa terjadi.

Pandemi covid harus segera diakhiri dengan komitmen bersama diawali dari diri pribadi masing masing. Sungguh tidak nyaman, beribadah puasa ditengah pandemi covid. 

Hikmah yang bisa dipetik adalah marilah kita berusaha semaksimal mungkin, secara sadar dan bijak mentaati protokol kesehatan yang ada. Ini seperti halnya mentaati aturan ibadah puasa. 

Dan endingnya adalah semangat Idhul Fitri. Ketaatan ini membuahkan pahala bagi yang menjalankan ibadah. Ketaatan mentaati juga signifikan sebagai suatu upaya ikhtiar untuk segera mengakhiri pandemi. Larangan mudik, merupakan ikhtiar agar dampak pandemi bisa dilokalisir dan tidak meluas. 

Kasus di India adalah wahana introspeksi bagaimana ketaatan akan protokol kesehatan oleh masyarakat adalah kunci. Semoga Ramadhan tahun depan pandrmi sudah berakhir dan seluruh muslimin bisa menikmati Ramadhan dengan khusyuk.

Hikmah Ramadhan 

Ramadhan adalah ibadah siri. Tersembunyi. Hanya kita dan Allah yang tahu kita menjalani ibadah sesuai aturan atau tidak. Ketaatan adalah hikmah terbesar dari puasa. Ibaratnya puasa sapi, yaitu pura pura puasa didepan orang lain, tapi makan sembunyi sembunyi, setelah makan mulutnya diusapi, atau dibersihkan. Orang lain tidak tahu karena inti puasa adalah siri. Urusan pribadi taat aturan langsung kepada Allah. 

Hikmah kedua, adalah managemen waktu dan fokus pembagian hidup yang seimbang.  Selama Ramadhan, kita memprogram diri dengan jadwal ritme hidup yang teratur, terjadwal dan seimbang hidup duniawi dan keperluan ibadah. Mulai sahur, hingga berbuka dan ketaatan ibadah yang mampu meningkatkan kapasitas kedekatan kita pada Allah. 

Progres goal dari ibadah ini adalah Idhul Fitri. Jika setelah Idhul Fitri, kita kembali kepola awal kehidupan sebelum Ramadhan, maka secara kasat mata, gemblengan ramadhan tidak memberikan kontribusi positif dalam rangka meningkatkan kualitas keimanan kita. 

Ibadah puasa adalah sistem pendidikan pribadi untuk membagi managemen waktu yang taat dan kesempatan menjalankan ibadah secara lebih baik. 

Diawal ramadhan, nuansa tarawih serasa penuh semangat, karena masjid dan mushola dipenuhi jamaah. Dipenghujung Ramadhan, shaf sholat terus mengalami kemajuan. 

Bukan lebih banyak jamaah, tapi bisa jadi tinggal shaf terdepan yang tersisa. Kemana lainnya? Mereka sibuk bikin kue lebaran, sibuk belanja baju baru ke mall dan sibuk urusan duniawi lainnya. Apalagi yang sibuk main petak kumpat dengan petugas karena mau mudik. Dipenghujung ramadhan, bukan shaf terawih yang dipenuhi jamaah, tapi mall dan super market yang diserbu jamaah mabuk belanja. Seolah olah kalau tak beli baju baru, tidak afdhol. Hikmah Ramadhan sebenarnya bukan punya baju baru yang utama, itu hanya simbolisasi belaka. Yang harus baru adalah kualitas hidup dan keimanan, bukan baju yang baru. Sia sia dong jika bajunya saja yang baru, tapi kualitas hidup dan keimanan pasca Idhul Fitri kembali menurun. 

Kemampuan berhikmah selama Ramadhan ini adalah semacam upaya Ruhani mencapai kebaruan pemahaman dan terus ditingkatkan pasca lebaran. Kata lebaran sendiri merupakan pasemon atau sindiran. Karena setelah lebaran, semua lebar atau habis. Bukan saja uang THR atau tunjangan hari raya yang habis, tapi kualitas ibadahnya juga langsung bubar. Seolah olah setelah puasa usai, adalah hari kemenangan, sehingga makna latihan ibadah selama Ramadhan dianggap sudah lebar. Seharusnya pasca ramadhan, kualitas hidup dan ibadah kita lebih meningkat. Hidup bukan hanya dibuat urusan duniawi belaka, selama Ramadan, kita mengatur ritme pembagian hidup yang teratur, terjadwal dan terprogram. 

Masak membaca Al Qur'an saja hanya menunggu ramadhan. Sebagai kitab suci way of life bagi Muslimin, kajian Al Qur'an seperti masa ramadhan, seharusnya lebih ditingkatkan. Majelis kajian harusnya lebih ramai setelah Ramadan. Tapi faktanya, yang ramai mall, tempat rekreasi dan liburan dan jalanan oleh mereka yang cari akal dan cara mudik.

Hikmah Ramadhan selanjutnya adalah berbagi. Banyak komunitas turun ke jalan dengan membagikan takjil. Ini sangat menolong mereka yang kesulitan berbuka puasa. Padahal diluar ramadhan, banyak orang yang terpaksa puasa dan membutuhkan bantuan. Tapi tidak ada uluran bantuan seperti itu. Membantu orang lain, baik melalui pembagian takjil atau berzakat, infak dan shodaqoh seharusnya bukan hanya bulan ramadhan.  Hikmah berbagi inilah yang perlu ditingkatkan.

Inilah beberapa hikmah Ramadhan, semoga artikel ini menginspirasi.

Malang, 10 Mei 2021

Oleh Eko Irawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun