Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Overthinking Bikin Hidup Hanya Menunggu

21 Maret 2021   19:41 Diperbarui: 21 Maret 2021   19:55 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah kamu Pernah punya teman, yang diajak apapun selalu menolak, alasannya nunggu bukti baru mau ikut? Apa hasilnya setelah sekian lama menunggu? Apakah dia lebih sukses? 

Itulah teman kita yang memelihara sikap terlalu khawatir dan menyikapi ajakan dengan rasa curiga berlebihan, sehingga peluang apapun akan lewat dari kehidupannya. Khasiat negatif dari overthinking, alias terlalu banyak mikir yang tidak penting. Hasilnya dia akan lemot, tertinggal dalam bidang apapun. Kenapa ya bisa begitu? Mari kita ulas, kenapa budaya overthinking jadi pilihan hidupnya. Semoga menginspirasi.

Overthinking perlu bila....

Kamu perlu mikir seribu kali jika kamu diajak berbuat dosa yang melanggar imanmu kepada Tuhan. Hal hal yang menimbulkan dosa menurut agama dan kepercayaanmu harus kamu hindari. Ini wajib overthinking.

Hal hal krusial berikutnya adalah prinsip hidupmu. Ajakan yang tidak sesuai dengan prinsip hidupmu hanya akan membuat kamu ikut ikutan tanpa rasa nyaman. Inilah titik penting dari budaya overthinking, karena menyangkut hidupmu sendiri. 

Jangan sampai kamu jadi orang yang tidak punya pendirian. Ke mana angin bertiup kamu ngikut. Ini akan membuat hidupmu jadi sasaran empuk para temanmu yang mengambil untung dari hidupmu. Istilahnya kamu bisa diperalat dan dimanfaatkan. 

Pada titik ini, overthinking perlu dilakukan sebagai sikap baik dari segi iman maupun prinsip hidup.

Diajak maju, tapi overthinking 

Tak semua ajakan itu negatif dan merugikan dirimu. Lihat dulu ajakannya. Pelajari dengan cermat apa yang dimaksud temanmu. Berpendirian kukuh perlu, tapi saat diajak maju kamu menolak, ini yang perlu dicermati. Misal ada teman yang mengajak kamu bisnis. Pelajari dulu, bisnis apa. Jangan menolak sebelum kamu tahu diajak apa. 

Jika diajak investasi bodong, money game, MLM skema Ponzi atau bisnis setor duit tapi ajak orang agar gabung dengan membeli hak usaha berupa product yang tidak jelas jika dijual dipasaran, kamu wajib overthinking. 

Bisnis multi level memang menggiurkan diatas kertas, nyantai, uang mengalir. Teorinya mudah, tapi membangun jaringannya dijamin bikin pusing, karena kamu akan ajak orang lain untuk bertindak bodoh membeli hak usaha seperti dirimu. Apa mereka mau? Yang enak di multi level adalah para petinggi yang di atas, yang dibawah akan kesulitan mencari anggota. Jika skema bisnisnya seperti itu, lebih baik hindari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun