Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Dilema Utang dalam Rumah Tangga Konsumtif

7 Agustus 2020   15:02 Diperbarui: 7 Agustus 2020   14:49 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar dari https://cantik.tempo.co/

Utang adalah salah satu dilema dalam rumah tangga yang cenderung konsumtif. Utang sedikit, kurang. Utang banyak kesulitan bayar, namun tidak utang butuh. Banyak rumah tangga terjebak hutang, bahkan sampai pada hutang di bank cicilan harian dan terjerumus dalam gali lubang tutup lubang. Melunasi hutang merupakan kesulitan tersendiri, apalagi gaya hidup cenderung konsumtif dan tidak punya usaha prodoktif yang bisa menopang dari life stylenya sendiri. Berikut beberapa tips agar kita tak terjebak hutang dan bisa melunasi hutang

Revisi Life style

Gaya hidup yang boros adalah pemicu munculnya hutang. jika hutang mulai bejibun, sudah seharusnya merevisi life style kita sendiri. Hal hal konsumtif yang tidak perlu harus dihindari. Jangan besar pasak dari pada tiang. Hitung penghasilanmu seberapa dan jangan beli hal hal yang tidak dibutuhkan.

Usaha Sampingan

Mulailah berpikir punya usaha. Kalau sudah rejeki, memang tidak kemana. Namun rejeki tidak pernah datang jika kita tidak menjemputnya. Usaha sampingan perlu dikembangkan disetiap rumah tangga. Jangan malu dan gengsi punya usaha dirumah. Jangan pesimis dan terus gali kemampuan dirimu yang bisa dijual. Bolehlah hutang, tapi berhutanglah yang prodoktif. artinya hutang jadi motivasi usaha agar semakin giat.

Biasakan Menabung

Kekang keinginan beli beli yang tidak dibutuhkan, dan mulailah menabung. Mungkin hanya recehan, namun sedikit sedikit akan menjadi banyak juga. sisihkan berapapun penghasilanmu agar disaat ada kebutuhan mendesak, dirimu tidak binggung dengan hutang.

Selektif berhutang

Hati hati dalam berhutang. jangan sampai terjebak rentenir dan riba. Jangan hutang, jika tidak butuh. Jangan hutang jika tidak mampu bayar. Dan jangan hutang untuk kebutuhan konsumtif. Jika terpaksa hutang, lihat dulu harus hutang kepada siapa. jangan berhutang pada rentenir atau pinjaman pada bank cicilan harian. gaji sekali sebulan, namun harus nyicil hutang harian, dari mana bayarnya?

Melunasi hutang adalah kewajiban, jadi jangan hutang untuk kebutuhan yang tidak perlu. Namun jika sudah terlanjur hutang, maka saatnya berpikir prodoktif dengan memulai usaha. ini memang tidak mudah, namun mulailah melangkah dengan merevisi gaya hidupmu sendiri.

Semoga bermanfaat dan menginspirasi

Malang, 7 Agustus 2020

Ditulis oleh : Eko Irawan untuk Kompasiana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun