Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Lebaran Reenactor, Mudik Menuju Napak Tilas Hari Pahlawan

18 Juni 2018   00:06 Diperbarui: 18 Juni 2018   00:19 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia Hobby Reenactor, selain Lebaran Idul Fitri ternyata juga punya lebaran ala Reenactor Lho. Kita mengenal Jogjakarta sebagai Ibukota Perjuangan. Setiap Event Peringatan Serangan Umum 1 Maret teman teman Reenactor akan dipanggil Tugas ke Ibukota Perjuangan di Jogjakarta untuk mengikuti acara tersebut. Bagaimana dengan Lebaran Reenactor? Yuk kita telusuri bersama

Lebaran dan Silaturahmi

Idul Fitri Dalam bahasa Jawa, hari raya Idul Fitri disebut juga dengan istilah "lebaran". Lebaran mengandung maksud lebar-lebur-luber-labur. Lebar artinya kita akan bisa lebaran dari kemaksiatan. Lebur artinya lebur dari dosa. Luber artinya luber dari pahala, luber dari keberkahan, luber dari rahmat Allah SWT. 

Labur artinya bersih sebab bagi orang yang benar-benar melaksanakan ibadah puasa, maka hati kita akan dilabur menjadi putih bersih tanpa dosa,makanya wajar kalau mau lebaran rumah-rumah banyak yang di labur hal ini mengandung arti pembersihan dhohir disamping pembersihan batin yang telah di lakukan. Ramainya Pasar dan Mall untuk membeli "klambi Riyoyo" atau baju baru untuk lebaran adalah salah satu simbolisme menjadi baru setelah melakukan ibadah Ramadhan yang dilanjutkan dengan acara halal bi halal, saling memaafkan antar sesama sebagai simbolisme dari silaturahmi.

Pengertian silaturahmi adalah merupakan sebuah ungkapan yang menggambarkan tentang perbuatan baik, kasih sayang dan kelembutan yang ditujukan kepada keluarga yang senasab (satu keturunan) dan karib kerabat, serta perhatian terhadap kondisi mereka, sekalipun mereka berada di tempat yang jauh dan berbuat tidak baik kepada kita.

Karena ada upaya silaturahmi inilah yang kemudian memunculkan kegiatan pulang kampung atau dikenal sebagai "Mudik". Ternyata tradisi mudik lebaran untuk berkumpul bersama keluarga dan mengucapkan selamat idul fitri ini tidak tergantikan meski dengan beragam alat komunikasi yang semakin canggih. Orang-orang rela antre, berdesak-desakan serta macet panjang demi bisa melaksanakan tradisi pulang ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga saat lebaran.

Fenomena mudik lebaran di Indonesia memang unik dan jarang ditemukan di negara lain. Sekitar satu minggu sebelum lebaran, para perantau berbondong-bondong meninggalkan kotanya dan kembali ke kampung halaman. Mudik secara khusus memang ditujukan untuk momentum pulang kampung saat lebaran saja. Sedangkan pulang kampung yang dilakukan pada hari biasa, tidak mendapat sebutan mudik. Hal ini sangat unik dan hanya ada di Indonesia.

Lebaran Reenactor, Mudik Bareng Menuju Napak Tilas Perjuangan 10 November

dokpri
dokpri
Dalam Dunia Hobby Reenactor, Pemaknaan Lebaran juga dikenal sebagai ajang silaturahmi dan mudiknya para reenactor menuju napak tilas peristiwa 10 November. Sejarah mencatat, betapa Bangsa Ini harus mati matian membela kemerdekaan Indonesia dengan sebuah perang dahsyat 10 November 1945 melawan tentara Sekutu yang di boncengi tentara NICA. Para Pejuang dari seluruh Indonesia dipanggil untuk berjuang.

 Napak tilas inilah yang kemudian menjadi Lebaran Reenactor, di mana para Reenactor dari seluruh Indonesia akan hadir dalam sebuah napak tilas parade juang 10 november dengan melakoni sebuah drama teatrikal perang dahyat 10 November. Para Pencinta sejarah akan bersilaturahmi memerankan sebuah lakon dari napak tilas perjuangan yang sangat dahsyat ini.

Berikut dokumentasi Parade Juang Surabaya 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun