Mohon tunggu...
Eki Saputra
Eki Saputra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Penulis lepas, pelahap buku, pencinta dongeng. Menulis apa pun yang sedang ingin ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

[Resensi] Mengintip Masa Lalu Kurt Vonnegut Melalui Buaian Kucing

22 Mei 2022   13:43 Diperbarui: 22 Mei 2022   13:44 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Anel Rossouw dari Pexels 

Suatu hari di musim panas bulan Agustus 1945, gaung sirine peringatan meneror warga kota sejak tengah malam. Pagi hari, kira-kira sekitar pukul 08.15, seorang anak tiba-tiba menyaksikan kilau cahaya kuning jingga kemerahan menyala di langit diikuti dentuman yang sangat keras. Momen apokaliptik kelam itu terekam dengan jelas di kepala Reiko Hada, seorang hibakusha, penyintas senjata nuklir "Little Boy" yang berhasil selamat. Seorang hibakusha lain, Teruko Euno, bahkan menyebut peristiwa hari itu adalah pengalaman pertamanya melihat neraka.

Pada tanggal 06 Agustus 1945, kurang dari 44,44 detik uranium seberat 64 kilogram dijatuhkan di atas langit Kota Hirosima. Bom atom setara 15 kiloton TNT, bahan peledak kimia itu, setidaknya telah menewaskan 140.000 korban jiwa, yang sisanya harus menanggung penyakit dan "cacat parah" hingga turun-temurun akibat paparan radiasi nuklir. Hanya selang sembilan hari dari peristiwa mengerikan itu terjadi, akhirnya Jepang bertekuk kepada Sekutu, menandai berakhirnya Perang Pasifik. Bahkan, efek dominonya melesat sampai ke Indonesia. Berita itu dengan cepat sampai ke telinga golongan muda yang kemudian menyulut semangat memerdekakan bangsa selekasi-lekasnya.

Sementara itu, di belahan bumi lain, di negara pemilik senjata maha dahsyat itu, seorang tentara muda Angkatan Darat Amerika Serikat baru saja menikmati hari-hari tenang di kampung halaman setelah terbebas dari tentara Jerman. Kurt Vonnegut ditahan di kamp penjara di Dresden dan berhasil selamat dari kehancuran kota industri itu setelah bersembunyi di peti daging di lantai bawah tanah rumah jagal, tempat ia dipekerjakan. Baru delapan belas tahun kemudian, Kurt Vonnegut mengambil inspirasi peristiwa bom atom di Kota Hirosima sebagai pemantik ide novel keempatnya: Cat's Cradle.

Cat's Cradle terbit pertama kali di Indonesia oleh Penerbit Basabasi pada 2019 dengan judul Buaian Kucing. Penerjemahnya adalah Prastuti Nastati Hadari.

Novel bergenre satir, komedi gelap, dan sains fiksi ini bercerita tentang kilas balik tokoh utama bernama Jonah (nama aslinya Jhon). Menceritakan awal mula ia menjadi seorang bokononis, penganut bokononisme, dan kisah ia bertemu para karass serta granfaloon (karass palsu) sebelum terjadinya kiamat es di Republik San Lorenzo---Sebuah pulau kecil di Laut Karibia.

Jonah/Jhon adalah penulis lepas yang sedang menulis buku The Day World End (Hari Ketika Dunia Berakhir). Buku itu rencananya akan membahas peristiwa pada hari bom atom meledak di Hirosima; mengisahkan apa yang dilakukan orang-orang penting di Amerika Serikat pada hari ledakan itu berlangsung.

Demi mendapatkan bahan-bahan penulisan buku, Jhon, berkoresponden dengan Newton Hoenikker, si cebol, putra bungsunya Dr. Felix Hoenikker---ilmuwan proyek Manhattan yang dikenal sebagai "Bapak Bom Atom". Dari anekdot Newt-lah istilah "Buaian Kucing" pertama kali dicetuskan. Menurut si cebol Newt, ayahnya hanya asyik bermain simpul tali di hari bom atom itu meledak.

Pencarian informasi Jonah tentang Dr. Felix Hoenikker selanjutnya mempertemukan ia dengan Dr. Asa Breed, mantan pengawas Dr. Felix Hoenikker yang baik hati dan ramah, tetapi mengalami ketersinggungan pada Jonah setelah sesi wawancara di kantornya. Melalui Dr. Asa Breed, Jonah pun mendapatkan bocoran sedikit tentang "ice-nine", partikel kecil es yang mampu membekukan semua air yang disentuh. Semula ice-nine dianggap zat khayali oleh Breed, tetapi Jonah mulai mengendus keberadaan proyek itu usai kemunculan mendadak Franklin, anak kedua Dr. Felix Hoenikker, di rubrik iklan New York Sunday Times. Padahal, Frank sudah bertahun-tahun memburon dari Polisi Florida, FBI, dan Departemen Perbendaharaan AS dan dianggap sudah meninggal oleh kenalannya. Kini, secara misterius, Frank tiba-tiba diangkat oleh Miguel "Papa" Monzano (sang pemimpin) sebagai mayor jenderal yang menjabat posisi Menteri Ilmu Pengetahuan dan Kemajuan di Republik San Lorenzo.

Urusan pekerjaan akhirnya membawa Jonah ke negara miskin itu lebih jauh. Usaha penyelidikan "ice-nine" justru mendekatkan ia pada Bokonisme, agama rahasia yang dipraktikan diam-diam oleh rakyat San Lorenzo. Ia menemukan pencerahan, pengetahuan, dan rahasia kelam San Lorenzo. Bersama Newt, Angela, Franklin, Julian, Philip, Mona, dan karass-karass lain, dan tanpa sadar mereka saling berkelindan dalam sebuah jalinan semesta menuju wampeter; poros dari karass. 

Novel satir ini menggelitik sejak halaman pertama. Olok-olok Vonnegut bukan hanya membikin kita tertawa, tapi membuat kita merenung agak lama. Meskipun ditulis menggunakan kalimat sederhana, paragraf pendek-pendek, dialog santai, dan menjauh dari tipikal kaidah penulisan karya sastra mainstream pada masanya, Vonnegut berhasil menarik pembaca ke dalam jalinan ceritanya yang nampak "main-main", tetapi sebetulnya mendalam dan mengajak pembaca berpikir serius. Vonnegut seolah-olah tidak menjejalkan hal-hal berat dan butuh pemikiran yang rumit, padahal dia sebenarnya pintar mengemasnya dengan kelucuan-kelucuan temporer; sebab di satu sisi kita diajaknya tertawa terpingkal-pingkal, di sisi yang lain kita dibuatnya 'merasa buruk' karena menertawakan ledekan-ledekannya itu. Terutama bagaimana Newt setinggi gagang payung terus menjadi bulan-bulanan Kurt sepanjang novel. Bahkan dalam Sajak-Sajak Bokonon diselipkan ayat khusus buatnya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun