Mohon tunggu...
Eka Nawa Dwi Sapta
Eka Nawa Dwi Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Penulis lepas, pelahap buku, pencinta dongeng. Menulis apa pun yang sedang ingin ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Potret Miris Akibat Prank Bunuh Diri

11 Desember 2019   20:32 Diperbarui: 12 Desember 2019   17:34 1659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi prank bunuh diri (Sumber: www.gatra.com)

Bukan hanya kasus prank bunuh diri yang mempengaruhi persepsi publik terhadap banyak kasus bunuh diri. Media juga ikut andil dalam memberikan persepsi pembenaran yang bisa mendorong terjadinya aksi bunuh diri.

Bukan sesuatu yang asing lagi jika kita menemukan judul berita yang menyebutkan penyebab bunuh diri hanya gara-gara skripsi, diputuskan pacar, atau sekadar dilarang main game. Seolah-olah bunuh diri sesuatu yang normal dilakukan saat menghadapi masalah. 

Media sama sekali tidak mempertimbangkan faktor-faktor lainnya yang menjadi penyebab bunuh diri. Padahal Sosiolog Emile Durkheim dalam bukunya berjudul Suicide (1987) menyebutkan bahwa ada 3 faktor utama yang melatari bunuh diri, yakni agama, keluarga, dan politik.

Prank bunuh diri ala AS cukuplah menjadi yang terakhir kalinya terjadi. Penulis berharap pihak berwenang bisa mengambil sikap atas kejadian ini, minimal melarang konten prank bunuh diri atau memberi sanksi bagi yang nekad melakukan prank bodoh ini lagi. Media berita juga diharapkan bisa selektif dan lebih bijak lagi dalam membuat judul maupun isi konten mengenai bunuh diri.

Catatan:
Bagi Anda yang menemui tanda-tanda seseorang berniat bunuh diri di media sosial, segera laporkan lewat fitur laporan yang tersedia (Instagram, Facebook, dan Wa), atau melalui hotline 119 (bebas pulsa) milik Kementerian Kesehatan yang masih aktif.

Sumber: 

[1] [2] [3]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun