Mohon tunggu...
Eki
Eki Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Penulis lepas, pelahap buku, pencinta dongeng. Menulis apa pun yang sedang ingin ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Potret Miris Akibat Prank Bunuh Diri

11 Desember 2019   20:32 Diperbarui: 12 Desember 2019   17:34 1659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi prank bunuh diri (Sumber: www.gatra.com)

Demam prank tengah melanda penduduk negara tercinta ini. Belum lupa rasanya dengan prank orderan fiktif ojek online yang bikin naik darah, kali ini muncul lagi prank yang sangat kelewatan parah, prank bunuh diri. Benar-benar keterlaluan karena bukan cuman manusia yang dipermainkan, malaikat maut pun ikut-ikutan dijadikan lelucon lewat aksi mengundang perhatian.

Seorang penyanyi dangdut berinisial AS sengaja melakukan siaran langsung via Instagram untuk mempertontonkan aksi ini. Para pengikut akunnya sontak dibuat panik melihat cairan pembersih lantai yang siap ditenggak oleh sang biduanita. Dikutip dari laman kompas.com (10/12), manajer artis itu menyampaikan bahwa aksi tersebut memang prank. "Awalnya bercanda-bercanda begitulah. Prank prank begitu," ujar sang manajer.

Terlepas ini hanya prank. Namun, diketahui AS memang pernah dikabarkan melakukan aksi semacam ini beberapa kali sebelumnya. Tidak mengherankan jika ia mencoba melakukan prank dengan cara yang sama. Sebenarnya AS bukan orang pertama yang melakukan kejahilan tak terpuji ini, jika dicari dalam laman YouTube dan Google, konten semacam itu berseliweran di jagat maya. Mulai dari yang sekadar jahil sampai yang berbuntut nyata.

Percobaan bunuh diri sendiri merupakan upaya untuk mengakhiri hidup. Biasanya dipicu banyak faktor, salah satunya depresi, penyalahgunaan obat-obatan, atau akibat masalah kehidupan. Terdapat tanda-tanda yang ditunjukkan oleh seseorang yang akan melakukan percobaan bunuh diri, biasanya orang itu tampak cemas, merasa bersalah, dan menyatakan pesan-pesan terakhir.

Perlu diketahui, bunuh diri adalah kondisi yang bisa dicegah. Namun, tindakan yang salah justru bisa memancing orang yang ingin bunuh diri semakin nekad. Misalnya, saat menghadapi seseorang yang tengah depresi dan berniat bunuh diri, alih-alih bersimpati dan memberikan pertolongan segera, malah ada orang-orang yang menasehati dengan menyebutkan ancaman neraka, merendahkan, memaki, atau meragukan niatnya (menuduh bahwa orang itu cari perhatian).

Perbuatan yang dilakukan AS jelas memperparah situasi ini. Dampak bagi orang lain ialah munculnya pemikiran skeptis. Bukan tidak mungkin bila salah seorang korban prank berpikiran bahwa kejadian serupa motifnya sama saja. 

Screenshoot prank bunuh diri AS (Sumber: health.detik.com)
Screenshoot prank bunuh diri AS (Sumber: health.detik.com)
Betapa mengerikannya jika ada seseorang yang nekad melakukan ini lagi, lalu mendapat bully dari orang-orang. Yang seharusnya mendapatkan pertolongan dan tindakan pencegahan justru tak dianggap serius lagi oleh mereka.

Efek menakutkan lain yang mungkin bisa terjadi adalah aksi ini dijadikan tren konten. Seseorang yang haus perhatian atau panjat sosial memanfaatkan moment ini untuk mencari keuntungan. 

Semakin banyak prank serupa, maka makin biaslah antara percobaan bunuh diri yang nyata dan hanya main-main belaka.

Di Indonesia angka kasus bunuh diri cukup memprihatinkan. Hingga tahun 2012, diketahui ada 9.106 orang di Indonesia yang meninggal akibat bunuh diri. Jumlah kematian bunuh diri Indonesia menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang di-update Mei 2018, Indonesia menempati posisi 103 dari 183 negara di dunia.

Sedangkan data Institute for Health Metrics dan Evaluation (IHME), angka bunuh diri stagnan pada 3,7 dari 100 ribu penduduk yang meninggal. Kendati demikian angka ini tak sepenuhnya bisa dijadikan patokan, sebab kasus bunuh diri seperti fenomena gunung es. Yang terlihat di sedikit puncak. Namun, besar di bawah. Masih banyak masyarakat yang menganggap isu ini tabu untuk diungkapkan ke publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun