Mohon tunggu...
Eka Wulansari
Eka Wulansari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

KKN RDR 77 Kelompok 98

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandemi Masih Berlanjut ataukah Sudah Surut?

27 November 2021   12:44 Diperbarui: 27 November 2021   13:03 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Semua orang mungkin sudah tidak asing lagi dengan Covid-19. Virus yang disinyalir mulai mewabah 31 Desember 2019 di kota Wuhan Propinsi Hubei Tiongkok, saat ini menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia dengan sangat cepat, sehingga WHO tanggal 11 Maret 2020 menetapkan wabah ini sebagai pandemi global. Ratusan ribu manusia terpapar virus ini di seluruh dunia, bahkan puluhan ribu menjadi korban meninggal. Tercatat negara-negara yang memiliki kasus tinggi terpapar covid-19 saat ini adalah Italia, Tiongkok, Spanyol, Amerika Serikat, dan Iran dengan tingkat kematian mencapai ribuan orang. Virus covid-19 juga membawa dampak yang sangat besar bagi negara Indonesia. Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Lalu mengapa disebut dengan Covid-19? Karena virus tersebut mulai terbentuk dan tersebar pada tahun 2019. Covid-19 itu sendiri mulai memasuki dan menyebar di Indonesia pada tahun 2020 awal. Penyebaran virus terebut juga sangat cepat sehingga kasus dari Covid-19 itu sendiri dari hari ke hari terus bertambah banyak. Penularan yang sangat cepat dan sulitnya mendeteksi orang yang terpapar karena masa inkubinasi covid-19 kurang lebih dua minggu menjadi penyebab banyaknya korban berjatuhan. Virus ini dapat menyerang siapa saja, mulai dari lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak dan bayi, sampai ibu hamil dan ibu menyusui.

Berbagai bidang juga terkena dampak dari covid-19 dimulai dari bidang ekonomi, bidang transportasi, bidang keagamaan dan bidang pendidikan. Di bidang ekonomi covid-19 sangat berpengaruh karena adanya kebijakan pemerintah yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna mengurangi kasus covid-19 itu sendiri menyebabkan kegiatan jual beli yang biasanya dilakukan oleh masyarakat sempat terhenti. Semua sektor perbelanjaan di mall maupun pasar juga sempat dihentikan, dengan kebijakan dari pemerintah tersebut tentunya sangat mempengaruhi keuangan dan perekonomian yang ada. Karena semua penjualan akan menurun sehingga pendapatan yang dihasilkan juga ikut menurun. Menurunnya berbagai aktivitas ini berdampak pada kondisi sosial-ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat rentan dan miskin. Oleh sebab itu, pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah, mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menanggulangi penyebaran covid-19 serta kebijakan kebijakan yang bersifat penanggulangan dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi ini. Kendati demikian, pelaksanaan berbagai kebijakan ini perlu dipantau dan dievaluasi untuk mengetahui efektivitasnya. 

Di bidang transportasi pandemi juga berpengaruh karena sarana transportasi umum bisa berpotensi menjadi tempat penularan virus korona. Maka dari itu perjalanan lintas pulau juga sempat dihentikan sementara, sehingga kegiatan masyarakat yang ingin berpergian keluar daerah pun juga sangat dibatasi. Pada sektor transportasi laut, otoritas dari dinas perhubungan telah membatasi jam operasional angkutan penyeberangan hanya untuk mengangkut kendaraan angkutan barang saja. Hal ini membuat terjadinya penurunan permintaan yang sangat drastis yang mempengaruhi produktivitas dan kinerja angkutan penyeberangan. Pada sektor transportasi udara dampak Covid-19 terhadap pembatasan ruang gerak masyarakat, antara lain terjadi penurunan penumpang pada model transportasi udara seperti pesawat baik penerbangan domestik maupun penumpang pesawat internasional.  Pemerintah juga sangat menghimbau untuk semua masyarakat Indonesia agar tetap melakukan kegiatan dari rumah selama pendemi berlangsung. Maka dari itu pendapatan dari sektor transportasi juga menurun. Oleh karena itu, penerapan protokol kesehatan di sarana dan prasarana umum angkutan publik mesti dijalankan secara ketat.

Di bidang keagamaan wabah virus corona juga berdampak dalam kehidupan keagamaan umat manusia. Sejumlah gereja, masjid, kuil, dan sinagoga mengubah tata cara ibadah demi menahan penyebaran penyakit Covid-19. Pandemi covid-19 ini menyebabkan pembatasan kegiatan jamaah di masjid atau tempat ibadah lainnya. Dikarenakan menurut pemerintah itu akan menyebabkan kerumunan dan tentunya nanti akan terjadi kontak langsung antar orang. Dimana mengingat penyebaran covid-19 ini sangat cepat dan melalui kontak langsung terhadap penderita covid-19. Jika diperhatikan gejala orang yang mengalami infeksi dari virus corona ini ada yang terdeteksi ada juga yang tidak terdeteksi, atau biasa disebut dengan orang bergejala dan orang tanpa gejala. Dari hal tersebut maka pemerintah juga membatasi kegiatan keagamaan. 

Yang terkena dampak cukup serius yaitu di dalam bidang pendidikan. Dimana para pelajar dari tingkat Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi mengharuskan pembelajaran secara online atau pembelajaran dari rumah. Kegiatan-kegiatan pembelajaran tatap muka diganti dengan aktifitas yang harus dilakukan secara daring, walaupun saat ini pemerintah tidak mewajibkan semua program sekolah bisa dilaksanakan dengan cara daring karena situasi saat ini dalam keadaan darurat. Namun saya meyakini bahwa kegiatan daring saat ini bisa jadi menjadi proses awal perubahan paradigma tentang pelaksanaan PBM dalam pendidikan dari mulai pra sekolah sampai pendidikan tinggi. Oleh karena itu, kalau sekolah tidak ingin tersingkirkan oleh perubahan ini, maka mau tidak mau harus mengikuti perubahan ini. Sekolah harus mulai memikirkan sarana dan prasarana penunjang untuk pembelajaran daring, melatih para guru agar menguasai teknologi pendukung pembelajaran daring serta sosialisasi kepada siswa dan orang tua tentang perubahan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kegiatan belajar mengajar secara online tentunya merupakan hal yang sangat asing bagi semua pelajar. Yang dimana hal tersebut sangat berpengaruh bagi semua pelajar karena mengharuskan belajar dengan extra karena tidak dibimbing oleh guru atau dosen secara langsung atau tatap muka. Menurut saya pembelajaran jarak jauh atau online kurang efektif dikarenakan kapasitas otak tiap orang berbeda sehingga waktu pelajaran online pemahaman orang satu dan lainnya berbeda. Selain itu kendala yang dialami tidak lainnya yaitu di signal, dimana tentunya terdapat rumah yang disana susah terdapat signal internet. Untuk tingkatan Sekolah Dasar ada juga yang terdapat dari keluarga menengah kebawah yang dimana tidak atau belum mempunyai gadget sehingga sedikit mengalami kesulitan saat mengikuti kegiatan belajar mengajar secara online.

Terlepas dari semua hal diatas, dampak dari pandemi tersebut sekarang sudah mulai berkurang. Dikarenakan pemerintah kembali menerapkan aturan PPKM yang dimana hal tersebut sangat berpengaruh mengurangi kasus covid-19 ini. Selain itu disamping masyarakat sudah terbiasa mematuhi protokol kesehatan, sekarang masyarakat juga sudah diwajibkan untuk vaksin. Vaksin sudah menjadi syarat penting saat kita hendak berpergian kemana saja. Hal tersebut mendorong masyarakat agar melakukan vaksin. Pemerintah juga memberikan sosialisasi vaksin bahwa vaksin itu tidak berbahaya dan dijamin keamanannya sehingga meyakinkan masyarakat untuk melakukan vaksin. Vaksin yang disediakan oleh pemerintah Indonesia ada 10 jenis vaksin diantara lain yaitu Vaksin Sinovac, Vaksin AstraZeneca, Vaksin Moderna, Vaksin Sinopharm, Vaksin Pfizer, Vaksin Novavax, Vaksin Sputnik-V, Vaksin Janssen, Vaksin Convidencia, dan Vaksin Zifivax. Di antara semua vaksin yang terdapat di Indonesia, vaksin yang sering digunakan oleh tenaga kesehatan yaitu Vaksin Sinovac, Vaksin AstraZeneca dan Vaksin Moderna. Tiga vaksin tersebut sangat sering dijumpai dan sebagian besar masyarakat mendapatkan vaksin tersebut. Setelah program vaksin dilaksanakan dan diterapkan di berbagai kalangan masyarakat, kasus pandemi covid-19 sudah mulai menurun dari sebelumnya. Semua kegiatan juga sudah mulai berjalan seperti biasanya namun tetap dengan aturan protokol yang ketat. Termasuk kegiatan belajar mengajar sekarang juga sudah mulai diberlakukan kegiatan belajar mengajar secara langsung atau tatap muka. Hal tersebut berlaku dari tingkat Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Di dalam kegiatan belajar mengajar juga harus tetap mematuhi protokol kesehetan agar kasus covid-19 terus menurun. 

Selain itu juga terdapat cara menghindari terpapar virus covid-19 saat melakukan kegiatan diluar rumah. Kewaspadaan perlu ditingkatkan ketika Anda ke luar rumah di tengah mewabahnya virus corona Covid-19. Jika terpaksa ke luar rumah, terdapat sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mencegah virus corona Covid-19 diantaranya yaitu : Hindari kontak tangan, Bersihkan ponsel menggunakan desinfektan untuk membersihkan ponsel, kemudian tidak sering-sering mengeluarkan ponsel dari saku, semakin sedikit mengekspos ponsel ke permukaan, semakin sedikit pula risiko terpapar virus. Cuci tangan setiap kali sampai di ruma, saat keluar rumah tentu kita banyak bertemu orang ataupun menyentuh benda tertentu, cara terbaik untuk mencegah tertular virus adalah mencuci tangan sesering mungkin. Membawa serbet ekstra dan tisu. Hindari uang tunai karena uang tunai sudah dianggap kotor, kita tidak pernah tahu jenis kuman apa yang menempel di permukaannya, jika Anda dapat membayar dengan kartu debit atau kredit, maka sebisa mungkin kurangi penggunaam uang tunai. Buang item yang rentan virus karena virus corona baru dapat menempel pada permukaan, seperti jaket atau meja, hingga sembilan hari pada suhu kamar. Setelah itu, virus akan mati dan tidak lagi dapat menginfeksi seseorang.

Dari semua hal diatas dapat disimpulkan bahwa pandemi covid-19 ini sangat memberikan dampak yang cukup besar di berbagai bidang dan menghambat kegiatan masyarakat juga menurunkan kegiatan ekonomi yang berpengaruh turunnya keuangan masyarakat maupun negara. Dalam menyikapi hal tersebut pemerintah Indonesia juga sudah melakukan hal untuk menanggulangi itu semua. Selain itu pemerintah Indonesia juga mewajibkan masyarakat untuk mengikuti program vaksin guna mengurangi kasus covid-19 ini. Bisa dilihat sekarang kasus covid-19 tidak sebanyak dulu dan pandemi ini mulai berangsur-angsur pulih. Maka dari itu para masyarakat di semua kalangan juga harus tetap mematuhi protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah guna menghambat penyebarluasan virus corona atau covid-19 sekarang ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun