Mohon tunggu...
Eka Wahyuni
Eka Wahyuni Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya seorang individu yang selalu Ingin mencoba hal-hal baru dan suka sekali makanan yang dominan pedas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keindahan Abadi Gunung Bromo, Permata Wisata Jawa Timur

31 Mei 2025   09:33 Diperbarui: 31 Mei 2025   09:33 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia


Gunung Bromo, salah satu ikon pariwisata Indonesia, yang telah lama dikenal sebagai destinasi favorit wisatawan domestik maupun mancanegara. Gunung Bromo ini terletak di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur dan memiliki ketinggian 2.329m di atas permukaan laut. Gunung Bromo termasuk gunung berapi aktif yang masih sering mengeluarkan asap dan menyuguhkan pemandangan yang luar biasa dan pengalaman wisata yang tak terlupakan. Dengan daya tarik dan keunikan lanskapnya, kekayaan budaya masyarakat Tengger, serta berbagai aktivitas wisata yang bisa dilakukan, tentunya Gunung Bromo ini memang layak menyandang predikat sebagai Permata Wisata Jawa Timur.

Selain itu, Gunung Bromo juga terletak di tengah "lautan pasir" yang luasnya sekitar 10 kilometer persegi. Pemandangan ini biasanya menciptakan kontras yang menakjubkan, seperti gunung yang menjulang dikelilingi hamparan pasir abu-abu yang luas, seakan mengingatkan kita pada lanskap bulan atau planet lain. Oleh sebab itu, tak heran jika banyak fotografer menjadikan Bromo sebagai lokasi ideal untuk menangkap keindahan alam.

Salah satu daya tarik utamanya adalah momen matahari tertib. Banyak wisatawan yang rela bangun dini hari cuma untuk mendaki Bukit Penanjakan yang di mana untuk mendapatkan spot terbaik, sebagai titik pandang terbaik untuk menyaksikan Sunrise Bromo. Saat matahari perlahan muncul dan balik cakrawala, langit akan berubah warna menjadi gradasi jingga, merah muda, dan biru yang memperlihatkan siluet Gunung Bromo, Semeru, dan Batok secara bersamaan. Dan momen ini sering disebut sebagai salah satu sunrise terbaik di dunia.

Keindahan Gunung Bromo tidak hanya terletak pada panoramanya, tetapi juga pada kekayaan budaya masyarakat di sekitarnya. Seperti, Suku Tengger yang merupakan keturunan dari Kerajaan Majapahit dan telah mendiami kawasan ini selama berabad-abad. Mereka dikenal dengan kehidupan yang damai, religius, dan kuat menjaga tradisi leluhur.

Salah satu tradisi yang paling terkenal adalah Upacara Kasada. Yang setiap tahun, masyarakat Tengger mempersembahkan hasil bumi seperti sayur-mayur, buah-buahan, bahkan hewan ternak ke kawah Gunung Bromo sebagai bentuk syukur dan permohonan berkah. Tradisi ini bukan hanya sekedar atraksi budaya, tetapi juga mencerminkan hubungan yang harmonis antara manusia dan alam. Seru dan sakral banget suasananya.

Untuk akses menuju Gunung Bromo tergolong mudah. Wisatawan bisa memulai perjalanan dari kota-kota besar di Jawa Timur seperti Malang, Probolinggo, atau Surabaya. Dari sana, kita dapat melanjutkan perjalanan dengan kendaraan pribadi, travel, atau jeep sewaan yang tersedia di kawasan wisata. Infrastruktur pariwisata di sekitar Gunung Bromo juga sudah cukup baik, dengan banyak pilihan penginapan, warung makan, hingga jasa pemadu wisata.

Dan untuk menjelajahi area sekitar, wisatawan bisa menyewa jeep 4x4 yang akan membawa mereka ke beberapa titik menarik, seperti Bukit Cinta, Pasir Berbisik, dan Savana Teletubbies. Yang masing-masing lokasi menawarkan pesona tersendiri dan menjadi spot favorit untuk berfoto serta mengabadikan pemandangan yang sangat indah.

Popularitas Gunung Bromo sebagai destinasi wisata membawa tantangan tersendiri terutama terkait dengan pelestarian lingkungan. Tentunya, peningkatan jumlah wisatawan setiap tahunnya memunculkan kekhawatiran akan dampak negatif terhadap ekosistem setempat. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak pemerintah, pengelola, masyarakat lokal, dan wisatawan untuk menjaga kebersihan, menghormati aturan, budaya  lokal, dan mendukung upaya pelestarian alam.

Dalam hal ini, beberapa inisiatif telah dilakukan seperti pembatasan jumlah kendaraan, peningkatan kesadaran wisatawan tentang sampah, serta pengembangan ekowisata yang berkelanjutan. Namun, jika dikelola dengan baik Bromo dapat terus menjadi destinasi wisata unggulan tanpa mengorbankan kelestariannya.

Ketika mengunjungi Gunung Bromo bukan hanya tentang melihat pemandangan yang indah, tetapi juga tentang merasakan kedamaian, kekaguman, dan rasa syukur atas ciptaan Tuhan. Saat berdiri di pinggir kawah dan merasakan embusan angin yang dingin banyak wisatawan merasakan momen refleksi batin yang mendalam.

Bromo mengajarkan kita bahwa keindahan alam bisa menjadi sumber ketenangan, dan bahwa budaya lokal adalah bagian penting dari pengalaman wisata yang autentik. Karena itu, tidak heran jika banyak orang yang telah datang ke Bromo ingin kembali lagi suatu hari nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun