Semua orang di kampung Tambaksari pastu tahu dimana tepatnya letak Gang Sampah. Â Bahkan anak balita pun mengerti bahwa mereka tidak boleh bermain dekat Gang Sampah.Â
Bau aroma khas berbagai macam sampah tercium dari Gang Sampah. Â Tapi bukan itu yang menyebabkan orang enggan menengok ke arah gang tersebut. Â Melainkan sebuah mitos bahwa gang tersebut ada penjaga yang tak kasat mata.Â
Konon katanya seorang berperawakan tinggi dengan  rambut dan pakaiannya yang serba hitam seringkali muncul di depan gang sampah.  Berikut asistennya seorang perempuan yang biasa disebut Mbak Kunti alias kuntilanak selalu menyertainya.  Katanya,  Mbak Kunti ini tertawanya bisa membuat anak bayi nangis seharian.Â
Kini aku bukan anak kecil lagi, Â melainkan remaja yang seringkali haus akan pengalaman, Â baik yang nyata maupun yang mistis. Â Kemampuan indera keenamku yang kudapatkan cuma-cuma ketika aku masih berusia enam tahun semakin berkembang. Â Kini aku mampu sedikit berbicara dengan makhluk tak kasat mata tersebut.Â
Aku dan seorang temanku mencoba uji nyali memasuki gang Sampah yang sejatinya memang penuh tumpukan sampah warga Tambaksari.Â
"Ini kamis malam jumat kliwon lho" temanku mengingatkan.Â
Kurasakan bulu kudukku merinding. Â Memang ada sesuatu yang janggal di Gang Sampah ini. Aku menvoba fokus pada kemampuan indera keenamku.Â
"Stttt... " kataku.Â
Temanku pucat pasi. Â Kulihat dirinya sedang menatap sesuatu. Â Ya, Â tumpukan sampah itu beterbangan kian kemari seolah ada yang saling berebut.Â
Aku mencoba fokus kembali. Â Sejenak kulihat sosok hitam tinggi dan seorang perempuan tertawa cekikikan.Â
"Apa yang kalian lakukan? " tanyaku.Â