Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[CerMis] Gang Sampah

16 Januari 2019   04:37 Diperbarui: 16 Januari 2019   09:37 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua orang di kampung Tambaksari pastu tahu dimana tepatnya letak Gang Sampah.  Bahkan anak balita pun mengerti bahwa mereka tidak boleh bermain dekat Gang Sampah. 

Bau aroma khas berbagai macam sampah tercium dari Gang Sampah.  Tapi bukan itu yang menyebabkan orang enggan menengok ke arah gang tersebut.  Melainkan sebuah mitos bahwa gang tersebut ada penjaga yang tak kasat mata. 

Konon katanya seorang berperawakan tinggi dengan  rambut dan pakaiannya yang serba hitam seringkali muncul di depan gang sampah.  Berikut asistennya seorang perempuan yang biasa disebut Mbak Kunti alias kuntilanak selalu menyertainya.  Katanya,  Mbak Kunti ini tertawanya bisa membuat anak bayi nangis seharian. 

Kini aku bukan anak kecil lagi,  melainkan remaja yang seringkali haus akan pengalaman,  baik yang nyata maupun yang mistis.  Kemampuan indera keenamku yang kudapatkan cuma-cuma ketika aku masih berusia enam tahun semakin berkembang.  Kini aku mampu sedikit berbicara dengan makhluk tak kasat mata tersebut. 

Aku dan seorang temanku mencoba uji nyali memasuki gang Sampah yang sejatinya memang penuh tumpukan sampah warga Tambaksari. 

"Ini kamis malam jumat kliwon lho" temanku mengingatkan. 

Kurasakan bulu kudukku merinding.  Memang ada sesuatu yang janggal di Gang Sampah ini. Aku menvoba fokus pada kemampuan indera keenamku. 

"Stttt... " kataku. 

Temanku pucat pasi.  Kulihat dirinya sedang menatap sesuatu.  Ya,  tumpukan sampah itu beterbangan kian kemari seolah ada yang saling berebut. 

Aku mencoba fokus kembali.  Sejenak kulihat sosok hitam tinggi dan seorang perempuan tertawa cekikikan. 

"Apa yang kalian lakukan? " tanyaku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun