Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Balada Akselerasi

15 November 2018   13:28 Diperbarui: 15 November 2018   13:42 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika remaja lain sedang hang-out, kami berkutat membahas teori  fisika modern.

Ketika remaja lain membaca novel percintaan, kami mengerjakan  kimia analisis.

Ketika remaja lain sibuk bermain bola, kami membuat makalah tentang geografi sosial.

Itu adalah gambaran pertama Ganesha saat diterima di SMA favorit di Surabaya dan mendapatkan kesempatan menjadi siswa  Akselerasi. Kursi yang hanya berjumlah dua puluh empat itu sempat menjadi rebutan ratusan siswa. Serangkaian tes IQ, EQ, SQ dan bahkan materi SMA pun digelar untuk menjaring siswa-siswa yang layak untuk berada di kelas Akselerasi.

Enam belas tahun yang lalu, di salahsatu SMA favorit Surabaya.

Dug...Dug...Dug...

Terdengar suara bola yang ditendang kesana kemari. Beruntungnya kelas Akselerasi ini tempatnya terisolir. Berada di lantai dua, sementara lantai satu adalah laboratorium biologi, fisika  dan kimia. Ketiga laboratorium tersebut biasanya ramai jika mendekati jadwal Ujian Praktik. Jika hari-hari biasa seperti ini malah cenderung sepi.

"Vijay... tolong dong Tivinya dipinggirin" kata Bram sambil mendrible bola basket.

Luar biasa, mereka memiliki banyak koleksi mainan, mulai bola sepak, bola basket, catur, kartu dan bahkan banyak banyak CD film yang berada di lemari kelas. Tentu saja mereka mendapat fasilitas istimewa, berbeda dengan kelas regular. Di ruangan yang berukuran 7 x 5 meter tersebut terdapat fasilitas AC, televisi, pemutar CD dan tape recorder.

Mereka memang cenderung diistimewakan karena di tahun 2001 Pemerintah mulai gencar menerapkan kelas Akselerasi di beberapa SMP dan SMA unggulan. Salah satunya SMA tempat Ganesha bersekolah.

Sementara laki-laki asyik bermain bola, para wanita sibuk bermain ramalah kartu. Biasanya sih tentang asmara. Permainannya mudah saja. Orang yang diramal harus mengocok kartu sambil membayangkan orang yang disukainya. Lalu kartu akan diberikan pada sang peramal. Sang peramal akan menaruh beberapa kartu di atas meja dan mulai membukanya satu persatu. JIka yang muncul adalah gambar hati untuk ketiga kartu yang dibuka maka hasilnya adalah jodoh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun