Setiap kepakan sayap cinta adalah amanat.
Sang pemuja cinta akan melakukan apapun demi yang dicintai.
Tak akan muncul keputusasaan.
Hingga teraih kebahagiaan.
Parto mencintai Sumiati, Â gadis desa yang menjual jamu gendong di pasar Balong Panggang. Â Sejenak Parto menghentikan aktivitas kuli panggulnya, Â dan mengawasai bagaimana sang terkasih sedang melayani pembeli jamu. Â Tangan Sumiati yang lincah dan gemulai harusnya lebih pantas menjadi penari, Â pikir Parto.Â
Teringat Parto akan ajakannya ke Sumiati untuk menikmati pasar kaget nanti sore. Â Ya, Â hari ini dirinya harus lebih banyak mengumpulkan lembar demi lembar uang dari hasil panggulannya.Â
Terburu-buru Parto beraktivitas kembali. Â Dirinya tidak pernah tahu bahwa detik itu Sumiati yang melayani pembeli jamu, Â salah satu pembelinya sedang melamar Sumiati.Â
"Sumi, Â aku ini orang kota. Â Kalau kamu nikah sama aku nanti nggak usah jualan jamu lagi. Â Kamu buatkan saja jamu buatku seorang" kata pembeli itu agak sumbar.Â
Sumiati hanya tersenyum manis mendengar ucapan salah satu pelanggannya. Memang selama ini pelanggan Sumiati rata-rata adalah perjaka. Â Mereka adalah orang-orang yang ingin mendekati Sumiati, Â bahkan beberapa diantaranya terang-terangab ingin melamar Sumiati.Â
"Namaku Putro... Anak Bapak Kades. Â Aku kerja di Surabaya sebagai karyawan" sumbar lelaki itu lagi.Â
"Tapi Sumi sudah  punya pacar,  namanya Parto" kilah Sumiati.Â