Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lelaki Pencuri Bulan

15 November 2018   03:25 Diperbarui: 15 November 2018   11:44 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap kepakan sayap cinta adalah amanat.

Sang pemuja cinta akan melakukan apapun demi yang dicintai.

Tak akan muncul keputusasaan.

Hingga teraih kebahagiaan.

Parto mencintai Sumiati,  gadis desa yang menjual jamu gendong di pasar Balong Panggang.  Sejenak Parto menghentikan aktivitas kuli panggulnya,  dan mengawasai bagaimana sang terkasih sedang melayani pembeli jamu.  Tangan Sumiati yang lincah dan gemulai harusnya lebih pantas menjadi penari,  pikir Parto. 

Teringat Parto akan ajakannya ke Sumiati untuk menikmati pasar kaget nanti sore.  Ya,  hari ini dirinya harus lebih banyak mengumpulkan lembar demi lembar uang dari hasil panggulannya. 

Terburu-buru Parto beraktivitas kembali.  Dirinya tidak pernah tahu bahwa detik itu Sumiati yang melayani pembeli jamu,  salah satu pembelinya sedang melamar Sumiati. 

"Sumi,  aku ini orang kota.  Kalau kamu nikah sama aku nanti nggak usah jualan jamu lagi.  Kamu buatkan saja jamu buatku seorang" kata pembeli itu agak sumbar. 

Sumiati hanya tersenyum manis mendengar ucapan salah satu pelanggannya. Memang selama ini pelanggan Sumiati rata-rata adalah perjaka.  Mereka adalah orang-orang yang ingin mendekati Sumiati,  bahkan beberapa diantaranya terang-terangab ingin melamar Sumiati. 

"Namaku Putro... Anak Bapak Kades.  Aku kerja di Surabaya sebagai karyawan" sumbar lelaki itu lagi. 

"Tapi Sumi sudah  punya pacar,  namanya Parto" kilah Sumiati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun