Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Tak Mau Kalah

16 Oktober 2018   04:37 Diperbarui: 16 Oktober 2018   08:07 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selalu ada kesempurnaan di tidak kesempurnaan

Tidak ada satupun yang diciptakan di bumi ini dengan sia-sia

Namaku Ringkih Harus Kuat... Mungkin terdengar aneh bagimu.  Tapi kedua orangtuaku tak salah menamaiku seperti itu.  Karena kenyataannya aku memang ringkih, dan mudah sekali sakit. Tak terhitung berapa ratus kali jarum suntik masuk tubuhku.  Tak terhitung berapa kali aku menjalani operasi. 

Sewaktu kecil aku didiagnosa dokter mengalami kebocoran jantung,  selain itu pendengaranku juga tidak seperti orang pada umumnya. Aku menggunakan alat bantu dengar sejak usiaku satu tahun. Aku bisa bertahan hingga usiaku kini yang menginjak dua puluh lima tahun. Pengorbanan kedua orangtuaku pun patut diacungi jempol.  Mereka bersedia menemaniku disaat masa-masa sulit, bekerja keras untuk mendapatkan uang pengobatan. Serta bantuan dari komunitas komunitas sosial telah banyak membantu agar aku bisa bertahan hidup. 

Mungkin kalian tidak asing dengan kata Rubella.  Ya ibuku terkena virus itu ketika mengandungku di usia lima bulan.  Awalnya dia berpikir itu hanya ruam biasa,  namun ternyata efeknya luar biasa bagi janin yang baru berkembang.

"Bu Ringkih... "sapa seseorang,  membuatku terbangun dari lamunan panjangku

"Ya Bu... Ada yang bisa dibantu? " tanyaku

Ibu itu menangis sesenggukan di depanku.  Kupeluk dirinya.  Kuyakinkan untuk bisa bercerita apapun padaku. Ya,  aku menjadi konsultan gratis bagi ibu-ibu yang mengalami hal yang sama seperti ibuku.  

Kulibatkan diriku pada banyak aktifitas sosial yang menghimpun dana untuk pengobatan penyakit-penyakit kronis yang diderita anak-anak, khususnya anak-anak yang dalam kandungan terserang virus rubella. 

Tak sedikit aku mendengar berita beberapa anak tidak terselamatkan. Namun aku yakin mereka adalah pejuang yang tangguh,  yang kelak mendapatkan hadiah terbaik dari Tuhan,  yaitu Surga-Nya. 

Aku tahu aku harus kuat seperti namaku.  Aku akan selalu berusaha menolong orang-orang kesusahan di sekitarku.  Aku yakin selalu akan ada jalan keluar bagi setiap permasalahan. Selalu berjuang untuk melewati setiap rintangan kehidupan.  Karena usaha tidak akan membohongi hasil.  Setelah maksimal berusaha serahkan semua urusan pada Tuhan.  Biarlah Tuhan yang berkehendak,  toh usia manusia sudah ditetapkan oleh Tuhan dalam Lauhul Mahfudz. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun