Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Wanita Penakluk Senja

25 September 2018   01:46 Diperbarui: 25 September 2018   07:36 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini hari pertama aku kuliah di kampus Merah.  Kampus yang menjadi idaman para kaum Adam.  Disini semua cowok ganteng dan keren berada,  kampus Merah,  sebuah kampus yang terletak di pojokan kota Surabaya. 

Aku memakai baju kemeja putih dan celana panjang warna hitam.  Hari ini harusnya sudah mulai pengkaderan.  Konon katanya,  pengkaderan di kampus Merah ini lumayan kejam. 

Usai pengenalan kampus oleh salahsatu dosen. Kami satu angkatan disuruh berbaris oleh senior kami. Kulihat ada beberapa wanita yang merupakan mahasiswi kampus Merah.  Pemandangan yang tidak pernah dijumpai pada angkatan-angkatan sebelum kami yaitu biasanya perbandingan mahasiswi dan mahasiswa adalah satu banding satu.  Dimana mahasiwi satu orang diantara mahasiswa yang berjumlah ratusan orang. 

Kami seangkatan jumlahnya seratus empat puluh enam. Dibagi menjadi belasan kelompok.  Dan tiap kelompok mendapatkan satu atau dua mahasiswi baru.  Kebetulan aku termasuk kelompok pertama dan mendapatkan satu mahasiswi. 

"Siapa namamu? "tanyaku pada seorang wanita yang tergabung dalam kelompokku. 

"Panggil saja Nesha" katanya seraya tersenyum. 

"Oh ya namaku Hanan,  Eh Kenapa kamu kuliah di kampus ini? " tanyaku karena sebenarnya dari dulu,  ini terkenal sebagai kampusnya lelaki. 

Belum juga wanita itu menjawab,  tetiba suara senior terdengar keras "Panggil kami Raden dan Raden Ayu"

Kulihat ada tiga wanita yang dipanggil Raden Ayu,  di depan kami.  Wanita tangguh yang entah apa yang ada dipikiran mereka sehingga mau masuk kampusnya lelaki ini. 

Pengkaderan ini juga dihadiri oleh beberapa alumni. Suasana yang riuh,  asap rokok di mana-mana. 

"Ganesha Prameswari" teriak seorang senior, "yang punya nama itu keluar dari barisan"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun