Mohon tunggu...
ekadiyanti
ekadiyanti Mohon Tunggu... student

content writer

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pikiran Berantakan? Pahami 5 Hukum Ini, Dijamin Mengubah Cara Anda Berpikir!

15 Maret 2025   21:32 Diperbarui: 15 Maret 2025   21:34 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
5 Hukum yang dapat mengubah pikiran Anda (Sumber: Freepik.com)

Berfikir adalah kodrat manusia sebagai makhluk yang dibekali akal. Terlebih dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang pasti akan dihadapkan suatu permasalahan. Adanya permasalahan ini tentu menimbulkan pemikiran bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut.

Lalu apakah boleh jika seseorang mengutuk dirinya sendiri dengan pikiran-pikiran yang berenang di kepala? Hal ini tentu tidak dibenarkan, sebab akan membahayakan jiwa orang tersebut.

Karenanya penting bagi kita memahami hukum-hukum yang dapat mengubah pikiran, perasaan, dan tindakan sehingga dapat menjadi bekal kita dalam kehidupan sehari-hari. Lalu apa saja itu? Check this out!

1. Hukum Murphy

Hukum Murphy adalah prinsip yang menyatakan: "Apa pun yang bisa salah, pasti akan salah." 

Intinya, hukum ini menggambarkan ironi dalam kehidupan bahwa ketika ada kemungkinan kesalahan terjadi, biasanya kesalahan tersebut akan terjadi pada saat yang paling tidak diinginkan.

Hukum ini sering digunakan untuk menggambarkan kejadian tak terduga atau untuk menyampaikan rasa humor dalam menghadapi kesulitan.

Semakin Anda takut sesuatu akan terjadi, semakin besar kemungkinan hal tersebut jadi kenyataan.

Apa yang Anda pikirkan, itulah yang akan Anda dapatkan. Otak Anda bekerja sesuai dengan pikiran Anda. Berhati-hatilah dengan pikiran Anda!

2. Hukum Kidlin

Hukum Kidlin berbunyi: "Orang hanya membaca 20% dari apa yang Anda tulis." 

Hukum ini sering digunakan dalam konteks komunikasi, terutama dalam desain iklan, pemasaran, atau materi tertulis lainnya, untuk mengingatkan bahwa pesan harus disusun secara ringkas dan menarik agar dapat ditangkap dengan baik.

Jika Anda menuliskan masalah dengan jelas dan spesifik, Anda telah menyelesaikan setengah masalahnya.

Sebagian masalah terjadi bukan karena apa yang menimpa Anda. Melainkan karena Anda tidak mampu mendefinisikan apa itu masalah, dan mana yang bukan masalah.

3. Hukum Gilbert

Hukum Gilbert menyatakan: "Tugas yang kompleks akan selalu diturunkan ke tugas yang paling sederhana untuk seseorang yang tidak memahaminya."

Hukum ini sering digunakan untuk menggambarkan bagaimana pekerjaan atau tanggung jawab sering diberikan kepada orang yang tidak memiliki kompetensi penuh untuk menyelesaikannya, terkadang menghasilkan hasil yang kurang maksimal.

Saat Anda mengerjakan suatu tugas, tanggung jawab dan prioritas Anda adalah menemukan cara untuk mencapai hasil yang terbaik, bukan malah menghindari tantangan.

Bersama kesulitan selalu ada kemudahan, luangkan waktu untuk menemukan cara yang mudah, sebelum Anda menghabiskan seluruh waktu Anda untuk bekerja keras.

4. Hukum Falkland

Hukum Falkland menyatakan: "Jika tidak perlu membuat keputusan, maka lebih baik tidak membuatnya."

Jika Anda tidak diwajibkan untuk mengambil keputusan, maka jangan pernah pusing untuk memikirkan keputusan yang harus Anda buat.

Prinsip ini menekankan pentingnya menghindari pengambilan keputusan yang tidak perlu untuk menghindari komplikasi atau kerumitan tambahan, terutama dalam situasi yang tidak jelas.

Pada dasarnya, tidak semua hal harus Anda pikirkan. Anda harus membiarkan orang lain menyelesaikan masalahnya sendiri sebagai tanggungjawabnya sendiri.

5. Hukum Wilson

 Hukum Wilson menggambarkan hubungan antara efisiensi dan kecepatan. Salah satu bentuk populer dari hukum ini menyatakan: "Semakin cepat seseorang mencoba melakukan sesuatu, semakin besar kemungkinan kesalahan akan terjadi."

Prinsip ini mengingatkan kita untuk menyeimbangkan antara kecepatan dan kehati-hatian.

Apabila Anda memprioritaskan ilmu, pengetahuan, dan mengasah keterampilan, uang akan datang dengan sendirinya kepada Anda.

Uang datang karena nilai yang ada pada diri Anda. Jika Anda bernilai, bukan Anda yang mengejar uang, tapi uang yang akan mengejar Anda.

Kelima hukum di atat mengingatkan kita, betapa besarnya pengaruh pikiran kita.

Kita tidak akan mendapatkan nasib yang berbeda, jika kita masih memiliki pikiran dan tindakan yang sama.

Hanya dengan mengubah pikiran, nasib kita akan berubah!

Hanya dengan menciptakan pikiran baru, kita akan menghasilkan perasaan baru, tindakan baru, dan nasib yang baru. Semoga bermanfaat!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun