Mohon tunggu...
Eka Budhi Sulistyo
Eka Budhi Sulistyo Mohon Tunggu... profesional -

Fakultas Peternakan Unsoed adalah almamater ... cinta ternak, ingin peternakan Indonesia maju dan peternaknya makmur, suka pertanian terpadu .... COWMANIA

Selanjutnya

Tutup

Money

Langkah Kongkrit #PersapiPotonganIndonesia

3 November 2012   17:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:01 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

mencermati kemungkinan yang akan timbul dari mulai terjadinya kelangkaan daging sapi dan tentunya bukan permasalahan peningkatan harga, tetapi lebih jauh lagi adalah berkurangnya asupan protein hewani asal daging sapi, seharusnya perlu diberlakukan suatu tindakan jangka pendek, menengah dan panjang.

saat ini pemerintah "mencoba" melakukan suatu langkah yang sangat 'bodoh' mengapa tidak? tahun 2010 impor daging beku mencapai 120.000 ton, tahun 2011 sebesar 100 ribu ton dan dengan kejumawaan serta kepongahan yang sangat, mencanangkan impor hanya 34 ribu ton!!

boleh jadi ini adalah angka yang ditunggu oleh para importir daging dan importir ternak sapi potong. Dengan angka impor yang sangat tinggi dan kebutuhan daging yang sangat banyak (serta belum adanya tawaran substitusi daging), satu langkah untuk mengambil simpati dilakukan dan ini adalah 'blunder' yang sangat jelas terlihat dan tidak perlu diperdebatkan.

pengurasan persediaan ternak lokal saat ini sedang dilakukan dan ini adalah sebuah penggalian kubur bagi peternakan rakyat, sebuah roda perekonomian masyarakat mulai diluluhlantakkan dan kapitalisme baru di bidang penyediaan protein hewani mulai dikibarkan benderanya.  terganggunya stok ternak dan imbas pada terganggunya penyediaan protein hewani asal daging sapi ini tentunya akan menyebabkan terbukanya kran impor daging dan sapi secara besar"an di tahun 2013 dan ini tentunya akan 'membunuh' peternakan rakyat dan konsumen (karena harga akan dikuasai oleh para kapitalis bermodal besar), sementara daya beli akan semakin menurun dan himpitan hedonisme akan semakin menjepit kehidupan masyarakat Indonesia, ironis dan sangat tragis ....

pikiran buruk saya, ada unsur penggalangan 'komisi'  akibat kran impor terbuka di tahun 2013, suksesi pemerintahan akan terhadi di tahun 2014 dan butuh dana besar tentunya. semoga wacana saya ini salah ... astaghfirullah

oke, mari kita bicara tentang SOLUSI ... blue print Kementan RI tentang persapipotongan Indonesia, berupa RoadMap yang kalau dievaluasi, jaminan mutu : GAGAL TOTAL !!!

jangka pendek :

segera kita siapkan pemetaan yang benar untuk masing-masing wilayah mengenai stok ternak sapi dan daging.  terbagi atas masing-masing pulau dengan dipimpin oleh konsorsium kepala dinas peternakan masing" propinsi dalam satu pulau.  koordinasi dengan konsorsium masing" pulau dilaksanakan secara ketat dan segera dirancang pola distribusi  ternak sapi potong dan daging beku.  pemenuhan daging untuk pasar becek diutamakan dan disusun skenario tataniaga yang baik sehingga harga daging tetap terjangkau.   bila ternyata ada kekurangan (pasti kurang), baru dilakukan impor untuk kebutuhan industri dengan penetapan harga jual daging yang tidak boleh rendah dari harga di pasar becek.  untuk efisiensi, komunikasi antar konsorsium dapat dilaksanakan melalui jaringan internet (email dll)

jangka menengah :

pemetaan ternak betina produktif masing" wilayah kembali dilaksanakan dengan intensif dan menjadi kewajiban bagi pelaksana dan perlu menggunakan pasal" dalam KUHP untuk menjegal setiap oknum anak bangsa yang berniat makan tulang kawannya sendiri.  program pengembang biakan dan pemanfaatan hasil samping pertanian, perkebunan dan hasil agroindustri pertanian/perkebunan perlu dilaksanakan dan ditata dengan lebih baik dan tercatat

jangka panjang :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun