Mohon tunggu...
Eka Aprilia
Eka Aprilia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jangan Hakimi Jalan Setiap Orang

21 Maret 2019   13:30 Diperbarui: 21 Maret 2019   13:58 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamualaikum Wr.Wb

Suatu hari, di sekolah menegah atas (SMA) terdapat siswa yang bisa di bilang dari keluarga yang kaya. Dia memiliki segalanya, ketika ia berangkat ke sekolah ia selalu membawa sepeda motor yang besar, tak heran karena ia adalah ketua geng motor, teman-temannya sangat takut dengan Bagus, karena jika ia marah bisa-bisa dia  seperti orang kesurupan, yang siap menghantam apapun yang ada didepannya, tetapi disisi lain juga memiliki sifat ramah terhadap orang susah, dia juga sering mentraktir teman-temanya dengan uangnya. Suatu ketika ketika anak itu tidak masuk sekolah selama satu bulan, para Guru membicarakan si Bagus, tapi tidak dengan teman-temannya karena mereka tahu si Bagus kenapa, dan mereka tahu dimana tempat ketika si Bagus tidak sekolah.

Ketika malam datang, sekolompok geng tersebut mulai mencari makan karena di kontrakan  atau yang biasa mereka sebut sebagai rumah surga tidak ada Stock mie, si bagus dan Dhika pergi ke supermarket. Saat mereka ke supermarket tak di sangka ada seorang Guru Geografi yang berbelanja juga. Si Bagus dan Dhika dengan asiknya mengantri di kasir dengan barang belanjaan mereka. Ketika mereka keluar dari supermarket ada seorang ibu-ibu yang mengemis, dengan rasa ikhlas dan mata yang berkaca-kaca si Bagus mendatangi ibu itu dan memberinya uang sekaligus barang-barang yang telah ia beli, tanpa sadar guru Geografi tersebut memperhatikan.

Keesokan harinnya, bagus berangkat ke sekolah yaaaa dengan aturan ia sendiri, ia masuk telat dengan baju yang tidak rapi. Dia masuk kedalam kelas, tanpa mengucapkan salam ia langsung duduk, tanpa ada rasa bersalah. Kemudian guru yang sedang mengajarnya bertanya" kenapa baru masuk? Degan entengnya dia bilang " tadi pagi malas bangun". Si guru tersebut hanya diam, karena dia tahu kejadian malam itu.

Tepat setelah kegiatan pembelajaran selesai anak tersebut di panggil ke ruangan Bk untuk memberi penjelas mengenai ketika ia tidak masuk sekolah selama satu bulan selain itu juga pemberian skors terhadap perilaku tersebut. Setelah si bagus keluar dari rung Bk masuklah guru geografi yang kemarin melihat Bagus di supermarket dan ia menceritakan kejadian waktu itu. guru tersebut menginginkan strategi apa yang harus dilakukan sehingga anak tersebut bisa bersiakap baik.

Nah, dari cerita di atas bukan hanya dalam berperang sesorang membuuhkan strategi yang tepat, tetapi juga dalam mengatasi malah yang sedang dialami siswa, kita juga harus memiliki strategi yang tepat. Lalu apasih strategi itu?

Strategi itu dapat diartikan sebagai sebuah rencana yang cermat tentang kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Stategi dalam bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan, karena bertujaun untuk memahami masalah yang sedang dihadapi oleh klien sehingga konselor dapat membrikan respon yang sesuai dengan klien tersebut. Tetapi dalam menjalankan strategi tersebut seorang konselor juga harus memiliki intervensi, dimana konselor juga ikut berpartisipasi dalam membantu si klien sehingga dapat membantu klien untuk menentukan langkah apa selanjutnya untuk menyelesaikan maslah tersebut. Jadi, dalam bimbingan dan konseling strategi dan intervensi merupakan suatu strategi untuk memahami serta membantu klien dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan demikian dapat membantu seorang konselor dalam memahami sehingga bisa memberikan respon-respon sesuai dengan yang dialami klien tersebut agar konseling tersebut bisa berjalan dan dapat menghasilkan suatu tujuan dan pemecahan masalah.

Jadi, itulah yang dimaksud dengan strategi dan intervensi dalam bimbingan dan konseling. Semoga penjelasan diatas bisa bermanfaat. Terimakasih telah membaca artikel ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun