Mohon tunggu...
Eka Agustiana
Eka Agustiana Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi Universitas Singaperbangsa Karawang

إن مع العسر يسرا ️

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menentukan Operasi Hitung pada Bilangan Pecahan Menggunakan Metode ke Sawah

30 April 2020   11:34 Diperbarui: 30 April 2020   11:44 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Selama ini pandangan bahwa matematika merupakan pelajaran yang sangat menakutkan dan membosankan masih belum berubah. Hal ini karena siswa banyak mengalami kesulitan untuk mempelajari matematika yang objek kajiannya abstrak. Menurut Carraher (dalam Ahmad, 2015) bahwa matematika berkenaan dengan konsep, representasi simbol, dan aturan dalam konteks berpikir manusia.  

Matematika merupakan ilmu yang harus dimiliki oleh semua orang, untuk dapat memudahkan dalam mengatasi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini yang menjadikan matematika disebut sebagai ratunya ilmu. Menurut James (dalam Hasratuddin,2014) matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan besaran dan konsep-konsep berhubungan lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi kedalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri.

Dalam belajar matematika tentu saja tidak lepas dari proses berpikir dan menentukan suatu permasalahan, kurang nya minat belajar dalam diri masing-masing siswa sehingga hal tersebut menjadi penghambat dalam memahami materi matematika yang sedang dipelajarinya, faktor yang menjadi salah satu penyebabnya adalah karena pembelajaran matematika yang dilaksanakan terlalu monoton sehingga tidak menyenangkan khususnya bagi siswa SD, sehingga perlu adanya suatu perubahan dalam hal ini atau dalam proses pembelajaran matematika sehingga siswa dapat memahami dengan baik dan dapat mengerti konsep matematika yang sedang dipelajarinya dengan mudah. 

Kesulitan siswa kebanyakan adalah dalam mengolah pikirannya untuk membayangkan suatu hal yang abstrak contohnya dalam pelajaran perhitungan pecahan, kebanyakan siswa kurang menguasai materi hitung pecahan dengan alasan materi ini susah untuk dimengerti dan hal tersebut tentu saja sudah pasti siswa tidak mampu menerapkan materi pecahan kedalam dunia sehari-hari. Dengan hal ini maka penulis tertarik untuk membuat metode pembelajaran matematika SD khususnya pada materi hitung bilangan pecahan dengan semenarik mungkin. Yang bertujuan untuk melihat peningkatan pemahaman siswa setelah mengetahui metode ke SAWAH pada saat mempelajari operasi hitung pada bilangan pecahan.  

Apa yang dimaksud menghitung ke SAWAH itu? Menghitung ke SAWAH adalah menghitung pecahan dengan cara ke Samping dan ke bawah. Jika siswa menemukan soal operasi pengurangan pada bilangan pecahan, maka siswa tinggal menambahkan ke samping dan jika menemukan soal operasi hitung penjumlahan pada bilangan  pecahan maka di tambah ke bawah. Dan untuk mengetahui hasil nya siswa hanya diperintahkan untuk menyamakan tinggi nya saja dengan soal. Alat yang digunakan dalam metode ke SAWAH adalah :

  • Kertas Karton,
  • Gunting,
  • Pensil atau pulpen,
  • Penggaris.
  • Lem

Untuk dapat memahami metode ke SAWAH ini dapat dilihat penjelasannya pada video berikut:


SEMOGA BERMANFAAT!!

By Eka Agustiana

DAFTAR PUSTAKA

Badawi, Ahmad. 2015. Analisis Kemampuan Berpikir Aljabar Dan Kemampuan Berpikir Kritis Dalam Matematika Pada Siswa Smp Kelas Viii. Skripsi. Jurusan Matematika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang

Hasturuddin, 2014. Pembelajaran Matematika Sekarang dan Yang Akan Datang Berbasis Karakter. Jurnal Didaktik Matematika. Vol. 1, No.2

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun