Jika pemilu hanya dapat merobohkan persatuan dan kesatuan dalam keberagaman Indonesia. Â Saya akan lebih memilih negara ini berbentuk kerajaan saja agar tidak perlu repot-repot memilih pemimpin yang mementingkan dirinya dan partai-partai yang mendukungnya. Di pemilu sekarang sudah sangat melewati batas kewajaran.Â
Demi mendapatkan suara beragam cara mereka tempuh meskipun mereka tahu bahwa cara yang mereka tempuh bisa menyebabkan teradu dombanya suatu golongan. Makin terlihat sekarang sentimen agama, suku, ras dan lainya. Keadaan ini di perkeruh dengan adanya penganggapan,"saya kubu A paling shaleh kubu B kafir".Â
Demi paslon yang mereka dukung mereka rela saling mengkafirkan saudara mereka sendiri. Dan juga di perkeruh dengan tindakan dari paslon yang non-ksatria mereka membenarkan suatu tindakan yang sudah jelas salah demi mendapatkan suara. Dalam nurani  rakyat yang tidak mabuk mendukung bergumam,"Tingginya apa jabatan presiden? sampai harus memecah agama, etnis, suku dan lainya".Â
Negara Indonesia ini negara yang di isi oleh keberagaman bukan keseragaman jadi harusnya jangan ada sentimen muslim-non pribumi-no. Bukannya penulis tidak setuju dengan pemilu tapi menurut penulis,"tidak akan ada kejayaan yang di bangun diatas perpecahan". Jadi jika pemilu hanya dapat memecah lebih tidak ada pemilu sekalian.