Sejak kecil setiap manusia sudah membawa mindset yang ia bentuk dari kecil hingga dewasa. Jadi kalau seseorang itu sudah melihat atau mentapkan diri untuk condong berpandangan ke barat maka tidak akan pernah melihat ketimur. Namun ketika wisdom itu terbentuk maka disitulah perspektifnya akan meluas namun tidak berubah. Menurut kamus besar bahasa indonesia wisdom ini adalah kepandaian menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuan) dan kecakapan bertindak.Â
Dalam perspektif psikologi,banyak pendapat para ahli tentang wisdom. Menurut Takahashi dan Overton (2002) Wisdom difahami sebagai ekspresi dari fungsi yang terpadu dari beberapa proses psikologis dalam konteks tertentu. Adapun pendapat Labouvie-Vief (Sternberg,2002) mendefenisikan wisdom sebagai landasan operasi intelektual dan biasanya dikaitkan dengan logos (alasan) dalam mitos (inti dari proses inter dan interpersonal).
Dari pendapat di atas kesimpulan wisdom merupakan perspektif  kognitif-perkembangan yang telah terkait dengan proses pemikiran yang memungkinkan seseorang untuk beradaptasi terhadap situasi kehidupan terutama menghadapi kondisi yang tak terduga (pasti) dan berbagai kondisi alam.
Jadi,setiap manusia ada berbagai kesempatan ia merasa terpengaruh lingkungan dan ada hal yang bener-bener konsisten dan baku terhadap dirinya. Ada beberapa hal baku yang terdapat dalam diri seseorang yang tidak akan pernah berubah sampai kapanpun dan dimanapun ia berada. Dalam psikologi pengaruh terbesar dalam perkembangan seseorang adalah lingkungan namun faktor utama dalam hal itu adalah wisdom.Â
Nah sekarang marilah kita sama-sama belajar untuk mengenali diri sendiri,memahami maksud dan tujuan diri kita sendiri. Faktor lingkungan memang besar pengaruhnya tapi balik lagi ke diri kita sendiri untuk membentuk personal branding diri kita sendiri.
