Mohon tunggu...
Egi Sukma Baihaki
Egi Sukma Baihaki Mohon Tunggu... Penulis - Blogger|Aktivis|Peneliti|Penulis

Penggemar dan Penikmat Sastra dan Sejarah Hobi Keliling Seminar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kompasianival 2016: Sebuah Catatan Perjalanan di Kompasiana

8 Oktober 2016   15:22 Diperbarui: 8 Oktober 2016   16:19 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spanduk Kompasianival 2016 di luar gedung Smesco. Dok. Pribadi

Pengalaman Pertama

Tidak terasa sudah dua tahun saya bergabung dengan Kompasiana terhitung sejak 03 Oktober 2014. Mulanya saya ikut di Kompasiana karena terinspirasi teman-teman satu Kampus yang telah lebih dulu bergabung menjadi Kompasianer (istilah bagi anggota Kompasiana). Kegiatan yang pertama kali diikuti adalah Ngulik kemudian sampai pada kegiatan Nangkring lainnya. Melalui kegiatan-kegiatan seperti itu saya dapat bertemu para tokoh yang mungkin selama ini hanya saya lihat  di layar kaca kini bisa bertatap muka dan menyimak apa yang mereka sampaikan secara langsung. Dalam kegiatan itu para Kompasianer dapat berbagi ide, gagasan dan pengalaman termasuk juga saling berinteraksi dengan sesama Kompasianer lainnya.  Sungguh dunia yang belum pernah saya bayangkan sebelumnya.

Berlatih Menulis

Menulis bagi sebagian orang adalah rutinitas yang biasa dilakukan. Bahkan, dunia tulis-menulis merupakan hal yang tidak pernah terpisahkan dari kehidupan manusia. Menulis adalah bagian dari sejarah masa lalu dan masa depan manusia. Tanpa kita sadari, sejak masa  Sekolah Dasar kita terbiasa menulis pekerjaan rumah (PR) begitu juga hingga SMA. Pada masa kuliah kemampuan menulis kita mulai diasah dan dikembangkan mulai dari menulis makalah, proposal, artikel dan karya ilmiah lainnya. Memasuki masa bekerja kita terlatih untuk membuat laporan tertulis dan analisa data-data yang dibutuhkan. Intinya tulis-menulis adalah bagian tak terpisahkan dalam kehidupan manusia.

Menulis tugas bagi saya pribadi mungkin sudah biasa. Tetapi menulis sebuah opini atau reportase merupakan hal baru yang kadang membuat saya belum terbiasa melakukannya.  Dulu paradigma yang tertanam di otak ini semangat menulis karena ada hadiahnya. Tapi seiring berjalannya waktu, kita sadar bahwa menulis sebetulnya adalah rutinitas yang biasa dilakukan oleh setiap orang.  Masing-masing orang memiliki kemampuan untuk menulis, yang berbeda adalah pada segi konten dan isi tulisan itu.

Meski sempat ragu dan gundah, pada akhirnya saya merasa ketagihan untuk menulis. Menulis di Kompasiana membangkitkan semangat menulis saya yang sudah lama terkubur. Potensi itu mulai muncul perlahan. Berawal dari tulisan mengenai reportase sebuah kegiatan, saya mencoba menuliskan beberapa gagasan opini di Kompasiana termasuk kajian sesuai dengan jurusan yang saya ambil di Kampus. Dari tulisan para Kompasianer lainnya saya mulai belajar menulis opini dan reportase perlahan-lahan. Dari Kompasiana saya mulai kembali termotivasi untuk menulis. Membaca tulisan para Kompasianer yang lain membuat rasa takjub dan terus ingin belajar dari tulisan-tulisan mereka. Dari tulisan merekalah saya semakin tertarik dan terinspirasi. Hingga saya dapat menulis bukan hanya di Kompasiana, tapi mulai melatih kemampuan menulis ilmiah saya.


Kemegahan dan Kemewahan Kompasianival

Kompasianival adalah hajatan besar bagi para Kompasianer. Momentum seperti itu tentunya dapat digunakan untuk berkumpul bersama, bertegur sapa, berbagi pengalaman dan inspirasi. Dengan adanya kegiatan Kompasianival yang berlangsung setiap tahunnya, menjadi kesempatan bertemunya seluruh Kompasianer yang selama ini terpisah jarak di berbagai wilayah di Indonesia bahkan luar negeri yang selama ini hanya berkomunikasi melalui tulisan-tulisan di website Kompasiana.

Kompasianival adalah bentuk wujud syukur Kompasiana, menjadi ajang memotivasi kembali dan menyegarkan semangat para Kompasianer untuk terus berkontribusi sesuai bidangnya masing-masing dalam membangun lingkungan sekitarnya, peduli kepada orang lain, bersikap kritis, inovatif, kreatif, serta berkontribusi dalam memajukan bangsa Indonesia. Pengalaman pertama kali bagi saya mengikuti Kompasianival adalah pada tahun 2015. Kompasianival selalu menghadirkan kegiatan-kegiatan yang menarik, selain itu juga mendatangkan para pembicara yang berkompeten sesuai dengan bidangnya untuk berbagi pengalaman, inovasi, dan inspirasi kepada para Kompasianer yang hadir. 

Momentum Berbagi dari Kita Untuk Indonesia dan Dunia

Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada Kompasianival 2016 kali ini mengusung sebuah tema yaitu “Berbagi”. Dengan jargon yang dipilih pada Kompasianival tahun ini diharapkan menjadi tonggak bagi para Kompasianer untuk saling berbagi gagasan saling bertukar pikiran, berbagi wawasan dan inspirasi juga berbagi dalam bentuk nyata. Pandangan kita mengenai berbagi adakalanya hanya tertuju pada materi. Tapi melalui Kompasianival 2016, paradigma masyarakat mengenai arti berbagi tersebut dapat dirubah. Karena berbagi dapat dipahami dengan makna yang lebih luas. Berbagi bisa dipahami dalam bentuk materi, tenaga, pikiran dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun