Mohon tunggu...
EGA UTAMI
EGA UTAMI Mohon Tunggu... Mahasiswa - new

mengisi waktu dengan belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengalaman Menjadi Content Creator Musik Instagram

23 Juni 2021   19:10 Diperbarui: 23 Juni 2021   19:23 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Selamat malam pembaca situs kompasiana saya Ega Prima Utami dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, pada hari ini saya ingin menceritakan pengalaman menjadi content creator. Sebelumnya saya akan menjelaskan apa itu content creator dan media media yang berkaitan dengan konten creator tersebut

Dewasa ini, media sosial berperan penting dalam proses komunikasi bagi masyarakat modern. Pepatah "menjauhkan yang dekat, mendekatkan yang jauh" menjadi sebuah fenomena yang tidak dapat dilepaskan dari munculnya sosial media. Posting foto, membuat caption yang menarik, menantikan like, serta membalas komentar menjadi sebuah aktivitas yang lazim dilakukan di media sosial (Lestari, 2017). Tak jarang, media sosial menjadi dunia virtual yang menggantikan interaksi tatap muka, sekaligus membangun lingkungan sosial baru bagi masyarakat modern. Fenomena penggunaan media sosial di kalangan masyarakat modern memunculkan peluang bisnis baru dalam bidang industri kreatif. Profesi content creator menjadi satu dari sekian banyak profesi baru yang diciptakan oleh media sosial. Content creator sendiri dapat dibagi menjadi beberapa profesi spesifik, yakni Selebgram, YouTuber, Beauty Vlogger, Endorser, Fotografer, Travel Blogger, dan masih banyak lainnya (MLDSPOT, 2017). Berikut adalah pengertian konten creator dan media sosial

Content creator adalah kegiatan menyebarkan informasi yang ditransformasikan kedalam sebuah gambar, video dan tulisan atau disebut sebagai sebuah konten, yang kemudian konten tersebut disebarkan melalui platform dan salah satunya adalah media sosial instagram. Seiring berjalannya waktu, kini content creator perlu memiliki keahlian khusus. Terlebih lagi, kini para pengguna instagram sudah menjadikan instagram sebagai ladang berbinis, pembentukan product branding personal branding dan corporate branding. Dapat disimpulkan bahwa content creator
sendiri merupakan wujud dari aktivitas PR kontemporer. Content creator adalah profesi yang membuat suatu konten, baik berupa tulisan, gambar, video, suara, ataupun gabungan dari dua atau lebih materi. Konten tersebut dibuat untuk media, khususnya media digital, seperti YouTube, Instagram, Blogger, dan berbagai platform media sosial lainnya (Sayugi, 2018).

Tugas dari content creator sendiri mengumpulkan ide, data, dan melakukan riset serta membuat konsep untuk menghasilkan suatu konten. Menghasilkan konten yang sesuai dengan identitas dan branding yang diinginkan. Berusaha memenuhi tujuan yang disepakati dari sebuah konten. Misalnya, tujuan promosi, edukasi, menghibur atau memberi informasi. Kemudian menyesuaikan konten dengan platform yang dipilih. Dalam hal ini, seorang content creator bisa menghasilkan karya untuk multi-platform. Dan mengevaluasi konten yang telah ditayangkan

Media sosial adalah segala bentuk media komunikasi interaktif yang memungkinkan terjadinya interaksi dua arah dan umpan balik (Kent, Sommerfeldt, & Saffer, 2016). Karakteristik dari media sosial adalah (1) partisipasi, (2) keterbukaan, (3) membangun hubungan, (4) reliabilitas, (5) membangun komunitas (Damani, 2018). Beberapa media sosial yang popular di kalangan masyarakat Indonesia adalah YouTube, Facebook, WhatsApp, Instagram, Line, dan lain sebagainya (Katadata.co.id, 2018)

Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun diatas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content Web 2.0 menjadi platform dasar media sosial. Media sosial ada dalam ada dalam berbagai bentuk yang berbeda, termasuk social network, forum internet, weblogs, social blogs, micro blogging, wikis, podcasts, gambar, video, rating, dan bookmark sosial Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial proyek kolaborasi (misalnya, wikipedia). bg dan microblogs (misalnya, twitter), komunitas konten (misalnya, youtube), situs jaringan sosial (misalnya facebook, instagram), virtual game (misalnya world of warcraft), dan virtual social (misalnya, second life).

Platform Konten creator yang sedang yang tengah hits saat ini adalah sebagai berikut

Content Creator YouTube

Saat ini Youtuber tidak hanya menjadi hobi saja melainkan menjadi profesi yang sangat menjanjikan jika ditekuni. Perubahan kebutuhan masyarakat akan media massa saat ini dapat terlihat dari fenomena YouTube yang tengah populer. Semakin populer YouTube ditandai dengan semakin banyak orang yang tertarik dengan profesi yang satu ini.Selain lebih mudah, ternyata penghasilan Youtuber terbilang sangat fantastis Perlu diketahui penghasilan yang diperoleh bukan hanya dari YouTube saja tetapi dari beberapa brand yang minta content khusus.

Content Creator Instagram Jika sebelumnya menggunakan media YouTube untuk menampilkan konten-konten yang dibuat, maka untuk jenis yang kedua ini menggunakan media Instagram. Hampir sama dengan membuat content di YouTube, namun untuk content yang di Instagram ini konten atau video yang dihasilkan lebih pendek.Untuk penghasilannya biasanya mereka mendapatkannya dari endorse beberapa brand tertentu

Content Creator Videographer

Satu lagi jenis content creator yang juga tidak kalah populer adalah menjadi content creator videographer.Sesuai dengan namanya, untuk jenis content creator yang satu ini memang lebih berfokus dalam pembuatan konten berupa video yang unik dan juga menarik. Umumnya konten video yang dibuat disebarluaskan melalui media instagram, website, dan juga YouTube. Karya yang keren akan semakin menambah jumlah followers. Banyak keuntungan ketika kamu bisa menjadi seorang videographer, salah satunya bisa ikutan dan memenangkan lomba video

Saya memiliki Pengalaman saat menjadi content creator, semuanya berawal dari mengambil nilai kesenian di kelas 9 smp. saya memilih tampil bernyanyi sambil bermain gitar ternyata disambut sangat baik dengan teman-teman sekelas yang mengatakan saya memiliki suara yang bagus, karena pujian teman teman, saya mengasah skill berrnyanyi dan belajar bermain alat musik selain gitar yaitu keyboard dan bass. Saya bukanlah orang yang memiliki percaya diri yang tinggi saat itu, hanya berani tampil di depan keluarga dan teman-teman terdekat belum tertarik untuk menunjukan ke khalayak ramai. di tahun 2018 saya mulai terpancing dan tertarik untuk menunjukkan bakat di media sosial instagram, content pertama, saya mengupload video cover lagu maps maroon 5 dengan iringan piano syukur menuai banyak komentar positif dari followers instagram, semakin hari saya semakin semangat untuk membuat banyak video cover menyanyi dari berbagai bahasa. lagu barat, Indonesia, korea selatan dan jepang. Yang tadinya masih bermodalkan suara murni (bernyanyi live) berusaha melengkapi dengan membeli alat alat rekaman seperti mic condenser, soundcard dan lain lain dengan harga cukup terjangkau. Saya sangat senang kegiatan ini disambut baik oleh kedua orang tua, keluarga besar dan teman-teman

Saat itu saya masih rajin mengupload content ke instagram, semua lagu barat yang sedang hits pasti dibuat coverannya. Hingga rasa bosan dan malas menghinggap di diri di tahun 2019, mic dan soundcard mulai mengalami kerusakan menyebabkan malas membuat content lalu memutuskan untuk berhenti sejenak. Awal tahun 2020 saya mulai membuat content lagi tapi bukan content bernyanyi tetapi bermain bass elektrik saya fikir, saya mengalami rasa bosan dengan content bernyanyi dan menggantiya dengan content lain, butuh waktu sekitar 4 bulan untuk mendalami bass. Hal ini juga menuai komentar positif dari followers instagram. Faktor ini menyebabkan banyak orang yang menyarankan untuk membuat saluran di situs youtube, tapi saya belum siap dan yakin karena tujuan dari membuat content hanya untuk menyalurkan hobi semata bukan untuk menjadi mata pencaharian ditambah lagi saya yang malas mengupdate content setiap minggunya dan Hanya bergantung dengan mood. Saya berharap selanjutnya bisa serius menekuni membuat content di media sosial maupun platform lain.

Menurut saya kekurangan yang masih harus diperbaiki, agar produksi konten di Indonesia menjadi lebih sehat yaitu

Durasi video yang di upload di Instagram hanya 15 detik Ketika anda hendak mengupload video pasti akan terkendala dengan durasi yang pendek Tentunya ini akan menjadi kendala 

Harus selalu update atau posting konten agar terus terlihat timeline Sama seperti dengan media sosial lainya, Instagram juga memiliki timeline yang terus berjalan dengan cepat. Jika anda tidak update maka akun Instagram anda akan tidak terlihat di timeline Ini akan membuat follower tidak memperhatikan content yang dibuat

  • Banyak informasi yang menyesatkan.

Banyak negara yang memblok Youtube.

  • Karena terlalu bebas upload jadi banyak video yang tidak berguna atau video pornografi yang terupload.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun