Malang -- Program studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengirimkan dua mahasiswanya untuk melaksanakan kegiatan Asistensi Mengajar di SMP Muhammadiyah 02 Batu. Kedua Mahasiswa tersebut adalah Egar Aldiyaksa Akbar dan Wiranti Mulyandari yang sedang menempuh studi disemester 7. Â
Asistensi mengajar ini adalah bagian dari Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) skema Center of Excellent (CoE) yang merupakan program hibah dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Program Asistensi Mengajar ini diharapkan dapat memberi mahasiwa mengenai pengalaman kontekstual lapang persekolahan yang akan meningkatkan kompetensi mahasiswa secara utuh, siap kerja, dan siap berkembang serta siap menjadi pendidik yang profesional.
Program Asistensi Mengajar ini dilaksanakan dari bulan Juli hingga Oktober 2021 dan didampingi oleh dosen senior Program Studi Pendidikan Biologi UMM, yaitu Dra. Sri Wahyuni, M.Kes dan Dr. Yuni Pantiwati, M.Pd., M.M. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran pada asistensi mengajar ini berbasis lesson study, sehingga akan terdapat tiga tahapan dalam pembelajaran, yaitu plan, do, dan see. Program Asistensi Mengajar ini dilakukan di dua kelas yang berbeda yaitu pada kelas 7 Reguler dan juga kelas 7 Tahfiz.
Pada kelas 7 Tahfiz dilaksanakan pembelajaran pada Kompetensi Dasar (KD) tentang keanekaragaman hayati materi botani dengan guru model Wiranti. Pembelajaran dilakukan dalam tiga siklus. Model pembelajaran yang digunakan adalah Project Based Learning (PjBL) dengan produk berupa herbarium yang langsung dibuat oleh siswa. "Model Project Based Learning (PjBL) dinilai mampu untuk meningkatkan kognitif siswa dan juga keterampilan dalam membuat herbarium" ujar Wiranti setelah tahapan see terakhir yang dilakukan.
Pembelajaran juga dilakukan dikelas yang berbeda untuk menjamin kesamarataan dampak yang diberikan oleh program ini. Kelas 7 Reguler dipilih untuk mejadi bagian dari program ini. Dilaksanakan pembelajaran pada Kompetensi Dasar (KD) tentang pencemaran lingkungan dengan guru model Egar. Pembelajaran juga dilaksanakan dalam tiga siklus pertemuan melewati tahapan plan, do, dan see untuk memastikan agar pembelajaran mampu untuk memberdayakan siswa.
Model pemebelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning (PBL) dengan praktikum yang terintegrasi dengan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) dan TSTS (Two Stay Two Stray). Egar sebagai guru model meyatakan bahwa, pembelajaran berbasis masalah atau PBL mampu untuk meningkatkan kognitif siswa dan kemampuan untuk membuat poster tentang pencegahan lingkungan serta juga mampu untuk meningkatan kompetensi literasi yang siswa miliki.
Setelah seluruh kegiatan asistensi mengajar berakhir, seluruh mahasiswa melakukan seminar hasil yang diselenggarakan oleh Program studi Pendidikan Biologi di eL Hotel Malang yang kemudian seluruh hasil kegiatan akan diseminarkan dalam Seminar Nasional Program studi Pendidikan Biologi pada tanggal 6 November 2021. Selain berdampak kepada mahasiswa, melalu program ini juga diharapkan terjadi pemerataan pendidikan disetiap sekolah. (EAA//)
