oleh: Ega Aurela PhalosaÂ
Kala itu, saat saya kelas 11 SMA. Saya ditunjuk menjadi salah satu perwakilan sekolah dalam mengikuti lomba debat tingkat Provinsi lampung. Dan saya menjadi pembicara 1.
Kadang, saat kita mengikuti lomba, yang terpikirkan di benak kita adalah "bagaimana caranya saya bisa menang?" atau "kali ini saya akan targetkan untuk menang!"Â
Namun ketika ambisi itu belum dapat direalisasikan, perasaan sedih dan kecewa berkepanjangan pun muncul sebagai bentuk punishment pada diri sendiri. Padahal, hal paling utama dalam mengikuti lomba adalah menghayati proses nya, ambil hikmahnya, dan serap ilmu nya.Â
Seperti lomba debat yang saya pernah saya ikuti. Seperti remaja pada umumnya, jiwa dan ambisi saya sangat membara untuk memenangkan setiap sesi debat. Namun ada satu perkataan juri yang mampu membuat ego saya perlahan jinak, yaitu ketika salah satu juri berkata "Yang kalian ambil disini adalah bagaimana kalian bisa menjadi seseorang yang open minded dan memiliki banyak pandangan ketika kalian menyelesaikan suatu masalah. Karena tujuan utama mengikuti lomba adalah untuk menemukan potensi terbaik dari salam diri kalian. Lomba bukan hanya sekedar untuk meraih piala dan memberi makan ego kalian. Tapi juga untuk merubah pola pikir kalian dan membuka pandangan kalian ketika kalian menghadapi suatu masalah."Â
Lomba paling berkesan dalam hidup saya, karena memberikan banyak pesan moral.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI