Striker Paris Saint Germain (PSG), Bradley Barcola, tidak masuk dalam daftar nominasi Ballon d'Or 2025. Selain Barcola, Marquinhos dan Pacho juga tidak tercatat dalam nominasi penghargaan bergengsi tersebut.
Ini menjadi topik menarik. Ballon d'Or 2025 menunjukkan bagaimana pemain ofensif tampil menonjol. Kvara masuk sebagai kandidat, kemudian ada Cole Palmer dari Chelsea yang sebelumnya tidak diperkirakan ternyata turut masuk dalam daftar nominasi.
Tetapi, kenapa Barcola tidak masuk dalam nominasi? Ini terjadi karena para jurnalis tampaknya tidak terlal mengenal sang pemain.
Tentu saja, tulisan ini tidak bermaksud menyesali daftar nominasi yang sudah dibuat. Kita tetap bangga karena PSG memiliki 9 pemain dalam nominasi Ballon d'Or.
Terlebih lagi, andai Barcola, Marquinhos, atau Pacho masuk ke dalam daftar nominasi, sudah dipastikan akan menimbulkan perdebatan kepada penggemar dan pengamat bola di luar Prancis yang menganggap PSG terlalu rakus.Â
Pun demikian, jika Barola masuk, tetapi Kvara tidak ada dalam nominasi, maka orang-orang juga bakal mempertanyakan, "Kenapa Barcola masuk, tetapi Kvara tidak?" Dan seterusnya, dan seterusnya.
Tulisan ini mencoba menghindari pembahasan yang tiada berujung semacam itu.
Poin utama adalah daftar nominasi Ballon d'Or dapat menjadi gambaran siapa pemenang Ballon d'Or 2025.
Subjektivitas jurnalis dan kepentingan pemain, klub serta negara akan memainkan peran dalam operasi kemenangan.
Ini wajar. Sebab, jika mengandalkan objektivitas, maka pemenang Ballon d'Or ditentukan oleh sistem matematika yang menghitung statistik penampilan para pemain sepanjang musim. Atau meminta Opta untuk mengurutkan pemain yang memiliki rating paling bagus sepanjang musim.