Sialnya, Paris Saint Germain justru takluk untuk menuruti kemauan sang pemain sampai akhirnya klub sekarang masuk ke ujung nadir.
Penutupan jendela transfer tinggal menghitung hari. PSG hanya punya modal sisa kontrak Mbappe. Akan tetapi, amunisi tersebut sangat lemah.
Jika tidak dijual sekarang, maka Mbappe akan berstatus bebas agen musim panas mendatang.
Kesalahan fatal yang dilakukan Paris adalah klub sejak awal terlalu meyakini Mbappe akan bertahan dan terus mengulang klaim yang sama.
Padahal, banyak orang bahkan pendukung klub sendiri menilai peluang Mbappe memperpanjang kontrak sangat kecil.
Karena keyakinan itu, Paris tidak melakukan langkah persiapan untuk mencari pengganti Mbappe di posisi striker murni.Â
Praktis, saat ini hanya ada Icardi dan Kalimuendo yang berposisi sebagai penyerang tengah.
Icardi sekarang harus absen dua pekan akibat cedera, sementara Kalimuendo yang datang dari tim junior masih belum menunjukan keseimbangan yang pas dengan komposisi pemain bintang PSG.
Akar dari ini semua adalah sikap Mbappe yang diam membisu. Dia tidak pernah mengeluarkan pernyataan verbal di tengah prahara dirinya sejak dua bulan terakhir.
Dia memang memposting perasaan senangnya di Paris Saint Germain dalam beberapa kali unggahan di media sosialnya.
Tetapi itu tidak cukup. Teriakan cemooh pendukung Paris kepada Mbappe jelang laga melawan Strasbourg beberapa hari lalu adalah puncak kekecewaan Les Parisien kepada sang pemain.