Mengenalkan warna Asia di Amerika
Tulisan Lin menjadi viral dan menimbulkan pertanyaan di benak warganet karena tidak secara spesifik menyebutkan kapan dan bagaimana dia menerima ucapan 'coronavirus' di lapangan.
Lin akhirnya meneruskan penjelasan postingannya itu melalui akun Twitter, Jumat, 27 Februari 2021.
Dalam tulisannya, ia mengatakan tidak bermaksud menyebutkan nama tertentu atau hendak mempermalukan orang. Ia hanya ingin membuat komunitas Asia-Amerika menjadi lebih aman dan menyelesaikan masalah rasisme ini untuk jangka panjang.
"Jika kamu ingin benar-benar menolong, lihat anak-anak Asia yang tidak seorang pun berbicara untuk dirinya ketika dia di-bully. Lihat kelompok Asia-Amerika yang mengalami kemiskinan tetapi diabaikan."
"Mendukung film atau TV Asia-Amerika memberikan kesempatan nyata untuk memberikan cerita berbeda. Lihat orang Asia yang ketakutan untuk berjalan di sektiar perumahan dan tanyakan bagaiamana kalian dapat menolong mereka."
"Dengar suara yang mengajarkan kita untuk tidak menjadi anti-racistkepada semua orang. Dengar cerita lain, perluas perspektifmu. Aku yakin generasi ini akan menjadi berbeda. Tetapi kita akan butuh empati dan solidaritas untuk ada di sana."
Jika menyimak ungkapan Lin di Facebook dan Twitter, apa yang ia tuliskan menggambarkan karakter orang Asia dalam menjalani hidup. Selesaikan persoalan secara bersama, lihat generasi ke depan, perhatikan keponakan atau keturunan kita.
Jika di Indonesia, ungkapan semacam itu mendekati gotong-royong. Ini jauh dari kesan Do It Yourselfyang menggambarkan karakater orang Amerika.
Pengalaman ini bisa menjadi alternatif, berpikir seperti orang Asia, berani berbicara seperti orang Amerika. Lin mengajak orang untuk tidak selalu beranggapan semua orang keturunan seperti yang distereotipkan selama ini.