Presiden AS Donald Trump tidak saja menggegerkan penduduk di dunia nyata dengan ucapan dan tindakannya, tetapi juga kehidupan di dunia maya.
Dia adalah pengguna aktif di Twitter. Dan sebagian besar tweet-nya menjadi subjek percakapan bagi publik, pejabat, politisi, dan pengusaha di dunia.
Di Twitter, dia berulang kali menyuarakan tuduhan kecurangan dalam pemilihan presiden AS.
Namun penjelajahannya di Twitter berakhir Jumat, 7 Januari 2021. Akun Donald Trump @realDonaldTrump tidak terlihat di Twitter.
Manajemen Twitter secara resmi menutup akun Donald Trump karena dua tweet terbarunya tentang "75 juta patriot Amerika memilihnya" dan pernyataan bahwa "dia tidak akan menghadiri pelantikan pada 20 Januari 2021" dipandang dapat menginspirasi orang lain meniru peristiwa kekerasan di Capitol Hill, mengutip blog Twitter.
Bukan hanya di Twitter.
Perusahaan media sosial lainnya, Reddit, Twitch, YouTube, Facebook, dan Instagram, juga mengambil tindakan pembatasan pada akun Donald Trump atau kanal yang terhubung dengannya.
Facebook adalah contoh menarik.
Facebook melarang Donald Trump untuk memposting di akun Facebook-nya selama dua minggu ke depan sampai transisi pemerintahan ke Presiden terpilih AS Joe Biden selesai, lapor Axios.com.
CEO Mark Zuckerberg mengatakan pihaknya meyakini ada risiko bila mengizinkan Presiden terus menggunakan layanan Facebook selama periode sekarang.