Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Memalukan! Dugaan Korupsi Edhy Terjadi Saat Rakyat Susah di Masa Pandemi

26 November 2020   11:04 Diperbarui: 26 November 2020   11:10 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Edhy Prabowo. (Dok. Kompas.com)

Dugaan kasus korupsi Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo terjadi di masa pandemi. Kondisi yang memalukan bagi bangsa Indonesia.

Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango dalam konferensi pers, Rabu (25/11/2020) menjelaskan kasus yang menjerat sang Menteri bermula dari SK 53/2020 tentang Tim Uji Tuntas Perizinan Usaha Perikanan Budidaya Lobster yang diterbitkannya.

Uang 'pelicin' pun beredar. Memasuki Oktober 2020, terdapat aliran dana sebesar Rp731 juta untuk kepentingan Iis Rosyati Dewi, istri dari Edhy Prabowo bersama dua staf khusus sang Menteri: Andreau dan Safri. 

Edhy dan istrinya diduga menggunakan uang tersebut untuk membeli barang-barang branded, antara lain jam tangan Rolex, tas Tumi dan LV, serta baju Old Navy di Hawaii, AS pada 21-23 November 2020.

Edhy memperlihatkan penyesalannya. Setelah ditetapkan sebagai tersangka, ia menyampaikan permohonan maafnya kepada Presiden Joko Widodo, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ibundanya dan masyarakat. Ia menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya. 

Baginya, kejadian ini merupakan sebuah kecelakaan dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan dugaan kasus korupsi dirinya.

Korupsi di masa pandemi

Tetapi, borok korupsi ini akan melekat lama. Edhy yang baru setahun menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan menjadi menteri pertama dari kabinet Indonesia Maju periode kedua Presiden Jokowi, yang terjerat dugaan korupsi. 

Hal yang memilukan adalah dugaan korupsi terjadi saat Indonesia tengah sekarat di masa pandemi Covid-19. Korbannya adalah masyarakat. Masyarakat dilanda kesusahan untuk bertahan hidup akibat gelombang PHK dampak dari tutupnya sejumlah usaha dan menurunnya perekonomian nasional.

Masyarakat memiliki martabat lebih tinggi dari koruptor. Pekerjaan apapun selama itu halal dilakukan masyarakat demi mendapatkan penghasilan yang bisa mencukupi ketersediaan panganan sehari-harinya. Bahkan beberapa pedagang harus terlibat cekcok dengan Satpol PP karena bertaruh resiko membuka dagangan tanpa mengindahkan protokol kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun