Itu belum termasuk potensi pendapatan sebesar Rp321 T dari pengadaan barang dan jasa pemerintah. Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan jajaran Lembaga dan Kementerian untuk membelanjakannya kepada UMKM.
Banyaknya insentif seolah membuktikan bahwa UMKM menjadi 'anak kesayangan' dalam masa pemulihan ekonomi nasional.
UMKM memang sudah menjadi tulang punggung perekonomian rakyat. Serapan tenaga kerja nasional dari UMKM mencapai 99% dan mempunyai kontribusi 63% terhadap PDB.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun menyebut UMKM adalah kekuatan utama perekonomian nasional.
Dari penjelasan di atas, pemerintah dan Bank Sentral sudah sinergi, sepakat tentang pentingnya UMKM dalam pemulihan ekonomi nasional.
Sebagian besar insentif tersebut merupakan produk keuangan. Karena itu, UMKM punya pengaruh untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.
Sekarang bagaimana mengelola produk keuangan ini agar menghasilkan keuntungan bagi pelaku UMKM terutama super mikro dan menjaga stabilitas sistem keuangan nasional?
Berikut saya rangkumkan tips pengelolaan insentif UMKM agar menjadi keuntungan.
1. Pastikan penerapan protokol kesehatan
Aspek kesehatan harus tetap menjadi perhatian utama agar Indonesia selamat dari krisis pandemi.
Vaksin memang sedang dikembangkan, tetapi kuncinya tetap kembali pada masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.