Keberadaan destinasi wisata adalah anugerah dari Sang Khalik bagi masyarakat setempat, terutama di Dataran Lindu Sehingga siapa lagi yang harus menjaga demi keberlanjutan bagi generasi berikut, kalau bukan generasi sekarang.
Sebagai bentuk penguatan partisipasi masyarakat lokal terhadap pertanian dan pariwisata berkelanjutan di Dataran Lindu, maka dalam perhelatan FDL 2025, turut digelar diskusi publik.
Diskusi itu menghadirkan sejumlah narasumber dari stakeholder terkait yang terlibat dalam kolaborasi tersebut. Serta diikuti oleh masyarakat Dataran Lindu serta pengunjung yang hadir di FDL 2025.
Dalam diskusi tersebut, terbangun kesamaan paradigma akan pentingnya menjaga ekologi dari elemen alam di Dataran Lindu. Baik hutan, sawah, serta perairan danau, demi keberlanjutan pengelolaan pertanian dan pariwisata bagi masyarakat di Dataran Lindu.
FDL 2025 sudah berakhir, namun destinasi wisata dan elemen penyangga harus terus dirawat. Ada beragam tantangan di destinasi wisata Danau Lindu yang harus dibenahi dan diatasi secara bersama.
Baik antara masyarakat, pemerintah dan stakeholder terkait, jika ingin pertanian dan pariwisata benar-benar berkelanjutan. Harus ada action bersama, tidak parsial masing-masing pihak berjalan sendiri.
Kelak bukan hanya wisatawan lokal yang akan menghadiri perhelatan FDL berikutnya. Namun juga wisatawan nusantara dan mancanegara.
Karena FDL tidak sekedar menawarkan hospitality dan seni budaya Dataran Lindu senata. Namun juga pesona landscape alam yang natural dan terjaga keasriannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI