Tempat parkir juga cukup luas bagi kendaraan milik penumpang atau pengantar atau penjemput di pelabuhan penyeberangan. Tidak lagi bersesakan seperti di pelabuhan penyeberangan Tomado.
Saya menyempatkan mengeksplor keberadaan pelabuhan penyeberangan baru di Desa Anca. Dimana terlihat area dermaga yang terbuat dari kayu, dipenuhi oleh tenda camping milik pengunjung FDL.
Pelabuhan Desa Anca sejatinya sudah diresmikan oleh Gubernur Sulteng Anwar Hafid. Namun karena belum dioperasikan, maka selama FDL pengunjung diperbolehkan memasang tenda camping. Selama tetap menjaga kebersihan di area dermaga.
Di pelabuhan penyeberangan Desa Anca juga menjadi Kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Angkutan Danau dan Penyeberangan Kabupaten Sigi yang dibangun permanen dan representatif di  lokasi Danau Lindu.
Salah satu petugas UPTD kepada saya mengatakan, pengoperasian pelabuhan baru di Desa Anca setelah FDL berakhir. Itu berarti denyut penyeberangan dari Desa Tomado akan beralih ke Desa Anca.
Dalam UU no 17 tahun 2018 tentang Pelayaran pasal 115 point a menyebutkan, Pemerintah Daerah (Pemda) mempunyai peran, tugas dan wewenang, mendorong pengembangan pusat kegiatan perekonomian lainnya.
Artinya pengembangan sarana penyeberangan danau yang lebih representatif di Desa Anca, merupakan peran dari Pemda Sigi guna menjadikan dermaga (pelabuhan) setempat, sebagai pusat kegiatan ekonomi. Berupa mobilisasi komoditi ekonomi yang lebih efektif.
Â
Mendukung Mobilisasi Hasil Komoditi
Harus diakui keberadaan angkutan dan pelabuhan penyeberangan di Danau Lindu sangat penting bagi masyarakat maupun stakeholder. Sekaligus mendukung sektor pariwisata dan konektivitas di Dataran Lindu.
Bagi warga Desa Olu sendiri, sangat terbantu dalam memobilisasi hasil komoditi pertanian dan perkebunan ke luar desa, guna meningkatkan pendapatan ekonomi. Pun sebaliknya, memasok kebutuhan logistik ke Desa Olu.
Bertahun-tahun denyut peradaban kehidupan warga di sepuran Danau Lindu bergantung pada sarana penyeberangan tersebut. Dimana menjadi bagian kehidupan sehari-hari yang melebur bersama landscape danau yang eksotis.
Dari yang dulunya menggunakan perahu dan ditambahkan di tepian Danau. Selanjutnya bertransformasi menggunakan kapal motor dan berlabuh di dermaga kayu.