Demikian pula untuk kendaraan roda dua. Kalaupun ada yang mau ke lokasi, ongkos ojek motor mencapai satu juta rupiah. Rasanya  harga  tersebut wajar mengingat kondisi jalan yang parah dan medan yang sulit untuk dilewati. Pemilik ojek tentu memasang biaya mahal sesuai dengan medan yang harus ditempuh.
Sementara dari PT ANA Â kita mendapatkan gambaran bahwa maraknya industrial perkebunan dan pertambangan yang beraktivitas di Morut merupakan sebuah keniscayaan.Â
Dimana bukan rahasia lagi jika keberadaan industri tersebut turut menyertakan problematika yang berdampak langsung ke masyarakat, seperti konflik lahan dan pencemaran lingkungan.
Salah satu contoh pencemaran Danau Tiu di Kecamatan Petasia Barat oleh karena adanya aktivitas pertambangan nikel dari dua perusahaan yang ada di lokasi tersebut. Soal pencemaran lingkungan sudah pernah dilansir Jatam Sulteng. Serta Pemkab Morut yang turut dihadiri penulis beberapa tahun lalu.
Bagi kandidat dan pendukung pasangan DIA, eforia kemenangan lumrah saja dirayakan, namun jangan sampai berlarut larut. Karena bagi Dokter Delis dan Dhira  sebagai Bupati dan Wabup terpilih, ada pekerjaan rumah (PR) besar yang harus ditangani untuk Kabupaten Morut kedepan
Pertama, tentu saja melakukan konsolidasi seluruh masyarakat Morut yang sempat terpolarisasi untuk bersama sama membangun Morut ditangan Pemimpin yang baru. Sebagai Pemimpin muda yang pernah berkarir di kancah nasional, tugas konsolidasi ini sangat penting diemban oleh sosok Dokter Delis.
Kedua, membenahi kondisi prasarana  infrastruktur di wilayah Morut yang belum memadai. Kontribusi politik dari pelosok pedesaan yang tertinggal secara infrastruktur menjadi 'hutang' yang harus dijawab semasa mengemban kekuasaan.
Terhadap tugas ini Bupati dan Wabup tidak bisa bekerja sendiri, harus bersinergi dengan multi stakeholder secara berjenjang di Daerah dan di Pusat. Disinilah peran komunikasi dua arah yang biner perlu dikedepankan dalam Kepemimpinannya nanti.
Ketiga, menata keberadaan industrial baik yang bergerak disektor pertambangan maupun agribisnis dengan memberi dampak kesejahteraan pada masyarakat dan kemajuan daerah. Namun disatu sisi harus dapat meminimalisir dampak pencemaran lingkungan dari aktivitas perusahaan.
Harus diakui pengelolaan sumberdaya alam yang kaya di Kabupaten Morut tidak bisa dinafikan, namun mengedepankan kepentingan masyarakat dan lingkungan menjadi hal yang utama.