Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Menulis Untuk Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pengobatan Gratis bagi Pengungsi Korban Likuifaksi Balaroa

16 September 2019   10:41 Diperbarui: 16 September 2019   16:32 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tenda Pengungsi sudah setahun. Doc Pribadi

Setahun sudah tinggal di tenda pengungsi, warga sangat rentan terkena berbagai macam penyakit. Makanya penyediaan layanan kesehatan berupa pengobatan gratis sangat diperlukan.

Ada 281 kepala keluarga (KK)  yang bertahan tinggal di tenda tenda pengungsi. Mereka adalah warga Perumnas Balaroa Kecamatan Palu Barat , Kota Palu,  Propinsi Sulteng yang terkena gempa dasyat dan tanah bergerak (likuifaksi)  pada tanggal 28 September 2018 lalu.

Sudah satu tahun mereka bertahan di tenda tenda pengungsi padahal sudah dibuat hunian sementara (Huntara) untuk ditinggali. Namun mereka lebih memilih tinggal di tenda dengan berbagai problem yang harus dihadapi, salah satunya terkena bermacam penyakit

Dilayani dokter. Doc Pribadi
Dilayani dokter. Doc Pribadi
Terbukti sejumlah pengungsi terkena penyakit batuk batuk, sakit mata dan kram. Demikian terungkap saat dilakukan pengobatan gratis di lokasi selther pengungsian Balaroa. Pengobatan gratis dilakukan oleh relawan merah putih (RMP)  Sulteng baru baru ini.

Pengungsi antusias mengikuti layanan pengobatan gratis yang disertai pemberian obat gratis berdasarkan pemeriksaan penyakit langsung dari dokter. Lasimnya pengobatan gratis, didahului dengan melakukan tensi kepada warga pengungsi.

Pemeriksaan tensi. Doc Pribadi
Pemeriksaan tensi. Doc Pribadi
Dari hasil pemeriksaan ternyata dominan mengalami sakit kram di bagian kaki. Bahkan ada juga yang mengalami kram satu badan.


"Sudah diperiksa dokter tadi dan sudah ambil obatnya. Saya bilang sama dokter kalau badan saya kram apalagi dibagian kaki. Mungkin karena sudah lama tinggal di tenda," ujar salah seorang pengungsi Djafari kepada saya.

Lain lagi seorang wanita yang mengaku mengeluh  sakit mata. Usai diperiksa ia turut mengantri untuk mendapatkan obat sesuai disposisi dokter. "Selain kram di kaki, saya juoga sakit mata, " ujar wanita tersebut.

Lokasi pengobatan gratis. Doc Pribadi
Lokasi pengobatan gratis. Doc Pribadi
Para pengungsi bersyukur atas adanya pelayanan pengobatan gratis tersebut mengingat jarang jarang dilakukan. "Kita senang pak ada pengobatan seperti ini. Seingat saya sudah empat kali ikut pengobatan gratis seperti ini," tambah Djafar.

Salah seorang petugas pengobatan gratis membenarkan jika obat yang diberikan adalah dominan untuk yang terkena sakit kram. "Iya sudah banyak yang mendapat obat kram. Wajarlah jika melihat kondisi mereka yang tinggal di tenda," ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun