Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Panick Attack (Serangan Panik)

9 Oktober 2019   17:48 Diperbarui: 9 Oktober 2019   18:18 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri-kaleng oksigen yg dulu selalu kami bawa

Panick attack atau serangan panik ini pernah menyerang suami saya beberapa tahun yang lalu. Saya tidak tahu kenapa itu bisa terjadi dan mengubah banyak dalam hidup kami. Semua hobi olahraga dan banyak hal terhenti karena penyakit atau gejala yang datang tak diundang, begitu tiba-tiba dan mesti harus ke IGD, mesti itu.

Bisa dalam sebulan empat kali masuk IGD dan hanya butuh sekitar satu jam beristirahat di sana,lalu pulang. Semua rekam medis baik-baik saja, tetapi satu hal yang tidak sanggup saya lalui adalah kecemasan saya, ketika serangan panik itu menyerang suami saya, seperti juga kecemasannya.

Ada sebuah masalah yang pernah mendera, bukan antara saya dan suami saya, bukan tentang wanita lain, jangan sampai, masalah lain, juga bukan masalah pekerjaan.

Gejala itu tidak pernah nampak. Kadang pas olahraga berjalan kaki, tiba-tiba dia tidak bisa berjalan dan wajahnya sangat pucat dan sorot matanya seperti ketakutan dan dia bilang dia akan pingsan.

Bayangkan pria dengan tinggi seratus tujuh puluh lima dan berat sembilan puluh kilogram akan pingsan di tengah pematang yang saya lewati. Saya tidak bisa menghubungi anak bungsu saya yang ketika bekerja tidak pernah memakai WA pribadi, tapi WA handphone kantor.

Saya memanggil taksi dan mengantarkan ke IGD rumah sakit terbaik. Kecemasan saya kalau ada apa-apa. Dokter menduga itu semacam  penyakit asam lambung karena rekam jantung bagus, semua bagus. Akhirnya general check up bagus. Tidak sakit apa-apa.

Gejala Panick Attacked menurut suami saya adalah:

-Debaran jantung yang amat kencang

-Nadi yang sangat kencang

-Perasaan takut seperti  takut mati

-Rasa ingin pingsan dan sangat lemas

-Sesak nafas dan dada sakit.

Ciri-ciri pada wajah:

-Wajah sangat pucat

-Sorot mata ketakutan

Penyakit atau gejala ini tidak bisa diprediksi datangnya. Kadang jam dua malam saya mengantarkan dia ke IGD dan proses serangan itu sekitar lima menit berlangsungnya rasa takut atau panik itu.

Biaya periksa untuk Panick Attack antara 200-400 ribu.Kadang empat kali dalam sebulan.

Akhirnya sembuh dan saya bersyukur dia sembuh, karena saya juga ikut begitu cemas saat dia kumat paniknya.

Hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah:

-Dia harus selalu calm down, tidak boleh terburu-buru.

-Banyak bepergian keluar, bersenang-senang, masalah yang ada dipasrahkan di atas dan mengeluarkan unek-uneknya karena memang sangat pendiam.

-Saya dulu menyediakan permen fisherman setiap saat.

-Kami selalu membawa kaleng oksigen, oxycan saat dia sesak nafas.

-Saya meminta dia tidak usah meminum obat penenang karena saya tidak mau dia terkena efek putus obat.

-Setelah mencoba flash back,saya menyadari satu hal, serangan itu terjadi setelah dia mengeluhkan insomnia dan akhirnya bisa tidur hanya memakan manisan pala, agar bisa tidur, lumayan manjur manisan pala ini. Bisa didapat di supermarket.

Saya ikut melorot semangat saya sampai ke dasar, saat suami saya dulu terkena serangan panik ini. Saya hanya meminta padanya, 'Sudahlah buatlah hatimu senang sendiri, jangan berpikir apa-apa.'

Itu saja pengalaman saya saat suami saya terkena Panick Attacked atau serangan panik. Bertahun-tahun lalu.

Saya menyadari satu hal dari kejadian tersebut. Nikmati hidup ini jangan sampai panick attacked menyerang, karena itu luar biasa mempengaruhi seluruh keluarga dengan berbagai kecemasan.

Sekian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun