Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Humor

Keluhan Seorang Teman Merasa Ditinggalkan Teman

18 September 2019   23:51 Diperbarui: 18 September 2019   23:56 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Suatu ketika seorang teman lama pria,benar-benar seorang teman yang entah kenapa jadi baperan,curhat di medsosnya,merasa ditinggalkan temannya.

Ditinggalkan dalam artian dia datang ke rumah temannya,lalu merasa yang punya rumah tidak 'welcome',lalu teman tadi menyebutkan banyak hal yang telah dilakukan saat muda dulu,untuk temannya yang didatangi,lalu mengatakan bahwa temannya tidak tahu berterima kasih,pas butuh gantian tidak mau memperhatikan.

Banyak nasehat dan kebanyakan adalah,tidak usah dipikirkan.Biasa saja dan lain sebagainya.

Saya lalu membandingkan dengan seseorang yang saat sukses dan jaya,punya banyak uang,tiap kali orang tadi datang ke Yogya untuk pulang ke kampung halaman,teman-temannya menemuinya,mirip satu geng bapak-bapak yang bicara dari pagi hingga sore.Makanan enak pasti tersedia,apa saja.Rumahnya lama-lama mirip markas atau base camp saking ramainya tiap hari,pria tadi kalau pas pulang ke kampung.

Temannya minta bantuan dikasih,ditraktir,diujo(dimanjakan) dalam bahasa Indonesianya,sampai-sampai kalau datang bersama istrinya,istrinya kesal karena waktu suaminya hanya untuk teman-temannya.Gantian istrinya yang melakukannya,reuni dengan teman,teman sekolahnya ke Singapura,Malaysia.Punya banyak uang gitu lho..

Cap 'orang royal' atau'baikan' menempel di dahi pria itu.Uang memang mengalir deras di bisnisnya.Tamu-tamu teman lama atau yang datang  ke rumahnya yang sangat luas di Jakarta,disambut gembira dan dijamu dengan baik.Pokoknya beres dengan orang ini.

Sampai suatu ketika bisnisnya harus berhenti karena sebuah aturan.Berhenti total.Kesulitan keuangan,istrinya kesal kenapa dulu suaminya meminjamkan uang ke teman-temannya atas dasar untuk bisnis,setelah ditagih kembali,teman-temannya menghindar.

Bahkan orang yang dulu selalu ditolong pekerjaan dan tinggal lama di rumahnya,setiap kali dia pulang ke kota asalnya,tak ada lagi teman yang mencarinya,bahkan juga orang yang dulu ditolongnya,kini menganggap orang tersebut merepotkan.Menyuruh ini itu tidak ada uangnya seperti dulu.Bahkan tidak pernah lagi menemuinya.Pria tadi kehilangan semua temannya.

Di balik itu kenapa?Ternyata waktu dulu selalu memberi uang dan bantuan,pendapatnya harus dituruti,memanjakan teman-temannya supaya di 'wah'ke,atau dipuji-puji.

Terlepas dari semua itu,sebenarnya kasihan atau bagaimana ,karena bisa diperalat teman-temannya dan dan dimanfaatkan.

Begitu juga dengan curhat teman lama di medsos.Hampir sama ,merasa baper ketika ditinggalkan teman.Lalu mengungkap semua jasa masa lalu.

Memang ada orang yang kadang begitu tergantung pada teman ,meski sudah berkeluarga,bayangkan ada seorang teman kantor wanita yang saking ketergantungannya,ditinggal makan atau tidak diajak bareng makan saja,nangis dan bilang-'kamu tidak mau berteman lagi ya denganku'.Lha ini.sesama wanita,teman atau pacar..ha..ha

Beberapa teori dan(entah) fakta mengatakan:

-Tidak usah mencari teman,begitu sukses dan kaya,teman akan datang sendiri,bahkan ketika dulu waktu belum kaya,dia selalu menomor sekiankan.

-Tidak perlu mengusir teman,mereka akan kabur dan beberapa yang sangat setia yang susah dicari,akan bertahan sangat sedikit jika kamu dianggap merepotkan dan tidak lagi menguntungkan,bagi beberapa  teman yang oportunis.

-Tidak perlu mencari musuh,wanita-wanita cantik dan sukses mungkin punya musuh terselubung dari sesama jenisnya.

-Tidak perlu mencari pemuja,karena wanita yang sukses dan cantik banyak pemujanya dan lebih banyak godaannya.

-Tidak perlu repot mencari jodoh.Begitu seorang pria ,pulang kampung dan sukses,banyak ibu-ibu yang akan menjodohkan dengan anaknya.Itu kalau yang muda.Bagi yang tua,itu juga godaan.

Semoga teori tersebut tidak benar,karena kesana soal duit dan keuntungan.Masih banyak pertemanan sejati atas dasar menerima diri dan lainnya.

Entah teori itu benar atau tidak.Saya terus terang saja berteman ya berteman.Yang tidak merepotkan hati saya,yang tidak menjadi back stabber,yang tidak jadi preman dimana saya harus memberi upeti setiap kali habis pergi dan benar-benar minta oleh-oleh dalam taraf menjengkelkan.Yang tidak selalu menganggap saya sebagai pesaingnya.Yang jelas teman yang mengerti benar tentang saya.

Sederhana bukan?

Bagaimana dengan anda?.Lalu kalau ditinggalkan teman,tetap saja hidup harus berjalan.Cari teman lain to.

Sekian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun