Mohon tunggu...
Efendy Naibaho
Efendy Naibaho Mohon Tunggu...

www.formatnews.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesta Rakyat Jokowi

16 Oktober 2014   15:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:48 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berikut rundown Syukuran Rakyat pelantikan Jokowi

LUAR biasa, Jokowi kembali menjadi magnet bukan hanya di Jakarta, bukan hanya di 33 provinsi di Indonesia, tapi juga di luar negeri, setidaknya seperti sampul majalah terkemuka TIME.  Jokowi yang akan segera dilantik Senin , 20 Oktober 2014, dipilih TIME sebagai sampul edisi 27 Oktober 2014 berjudul "A New Hope, Indonesian President Joko Widodo is a force for democracy ". Jokowi tampil close up. Dibandingkan dengan presiden - presiden kita terdahulu, pelantikannya bisa disaksikan melalui layar televisi, dulunya dimotori TVRI yang terkenal dengan "Dunia dalam Berita"-nya dan RRI. Sekarang, selain televisi yang live terus menerus, misalnya Metro TV,  juga disiarkan langsung oleh beberapa stasiun radio pemerintah terlebih swasta. Media sosial dan media online juga sudah memenuhi halaman - halaman medianya. Sekali lagi luar biasa. Di Jakarta, para relawan yang terus menerus mendukung Jokowi, di hari pelantikannya tetap berada di depan. Di berbagai cafe dan gedung dan di banyak tempat lainnya, semuanya membuat agenda penyambutannya. Salah satu di antaranya, yang harus dicatat bukan oleh rekor dari Indonesia, sebenarnya sudah layak mendapat rekor dunia. Mengapa? Ya,  karena diarak dari tempat pelantikan ke tempat pesta rakyat baru kemudian diantar ke Istana, tempat selama lima tahun ke depan Jokowi akan memerintah untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Mengapa rakyat berpesta? Selain karena Jokowi juga mau merakyat, suka berbaur dan rela ber-pesta dengan rakyat, rakyat juga berpengharapan dengan Jokowi sebagai presiden, semuanya akan berubah. Contoh dekat saja, rakyat akan bebas berobat dan rakyat akan gratis sekolah. Ingatkan Indonesia Sehat dan Indonesia Pintar?   Rakyat sudah semakin cerdas memilih pimpinannya. Saya tahu persis, bagaimana relawan yang tergabung di BaraJP, Barisan Relawan Jokowi Presiden, sangat bersusah-payah menjual Jokowi agar mau menjadi presiden. Umumnya mereka golput dan dengan berkeringat mengumpulkan KTP dan tandatangan untuk mendukung Jokowi. Padahal ketika itu, partai pendukungnya sendiri belum memutuskan siapa calon presidennya. Malah, caleg-caleg partai tersebut banyak yang sungkan menampilkan wajah Jokowi di baliho - baliho miliknya. Yang pasti, semuanya berlangsung dengan rintisan yang serius dan tanpa bayaran. Semuanya ditanggung rakyat sendiri. "Salam Dua Jari" selanjutnya menggelinding tidak bisa dikekang lagi dan bergema di mana-mana. Bergerak cepat dan menggelinding sampai ke luar Indonesia. Yang saya catat dan ketahui, ada dua tokoh di BaraJP sebagai relawan utama Jokowi: Sabar Mangadu Tambunan dan Sihol Manullang.  Wajar memang, ketika tumpeng selamatan Jokowi yang diumumkan sebagai pemenang di KPU, diberikan kepada Sihol Manullang di Tugu Proklamasi, Jakarta. Kini, rakyat sudah berbulat tekadnya, sudah berlelah - lelah mulai dari meminta agar Jokowi mau menjadi presiden, berkeringat berkampanye dan melawan black - campain, memasang baliho dan stiker di banyak tempat dengan biaya sendiri dan mengawal serta mencoblos Jokowi yang sudah bergabung bersama JK.

Saatnya rakyat memang harus berpesta.

Salah satu kegiatannya, seperti dilakukan Gabungan Sukarelawan dan Simpatisan Jokowi-JK, akan menggelar "Syukuran Rakyat Salam 3 Jari" selama empat hari, mulai 17--20 Oktober 2014. Ada imbauan juga agar  rakyat menggunakan baju atasan putih pada setiap acara syukuran berlangsung. Kalau Jokowi, jas jahitan dari penjahit  jas langganan Ahok, temannya di DKI , Feng Sin Taylor, yang terletak di jalan Gunung Sahari V, Jakarta Pusat. Syukuran  Jokowi diselenggarakan di 22 kota besar di Indonesia dan terpusat di Jakarta. Kota tersebut antara lain Sabang, Banda Aceh, Medan, Palembang, Batam, Bandar Lampung, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Bandung, Semarang, Solo, Jogja, Surabaya, Denpasar, Makassar, Manado, Kendari, Ambon, Jayapura, dan Merauke. Susunan acaranya, seperti disiarkan antaranews, 17--18 Oktober 2014 diskusi publik dengan tema meliputi Revolusi Mental, Pertumbuhan Ekonomi, Harapan Kelompok Marjinal dan Mewujudkan Indonesia Menjadi Poros Maritim Dunia. Pada 19 Oktober 2014, Doa dan Dzikir bersama umat beragama di setiap tempat ibadah di seluruh Indonesia sepanjang hari. Jokowi-JK akan menghadiri khataman Al-Quran dan doa bersama di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta. Kemudian di hari h-nya, 20 Oktober 2014 , Kirab Budaya Rakyat dari Bundaran HI sampai Istana Negara pukul 13.00. Rakyat akan mengantarkan Jokowi-JK menuju Istana Kepresidenan diiringi komunitas seni, karnaval batik, reog, ondel-ondel, barongsai, abang none, sepeda onthel dan perwakilan daerah seluruh Indonesia. Ada juga kuliner rakyat dari komunitas pedagang bakso, siomay, ketoprak yang ikut serta menyediakan makanan gratis untuk rakyat. Gerobak mereka bertuliskan "Makan Gratis Sampai Habis". Acara lanjutannya, Presiden dan Wapres akan melakukan teleconference dengan masyarakat dari berbagai wilayah di Indonesia dari Istana Negara. Sedang sore harinya diadakan Konser Rakyat di Tugu Monas bersama Slank dan ratusan artis papan atas. Jokowi-JK hadir untuk menyapa seluruh rakyat, menyampaikan pidato serta potong tumpeng. Pukul 19.00 di Monas, akan dilepas ratusan lampion terbang diikuti serentak di puluhan kota besar di Indonesia sebanyak 17.480 buah sebagai simbol harapan persatuan dan kebersamaan sebuah negara kepulauan. Kuda Kencana juga disiapkan untuk dinaiki Jokiwi dengan arak-arakan rakyat dari Senayan ke Bundaran HI. Aparat keamanan pun, sudah siap mengamankan pesta rakyat ini. Hidup Rakyat !!!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun