Mohon tunggu...
Yulius Efendi
Yulius Efendi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sedang Menjalankan Studi

Laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Semangat Solidaritas: Kunci Keadaban Pembangunan yang Transformatif

21 Agustus 2020   14:15 Diperbarui: 21 Agustus 2020   14:10 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Memasuki hari ke-5 pasca-ulang tahun kemerdekaan NKRI, menyadarkan kita untuk menginternalisasi kembali sepenggal pesan pidato Presiden Jokowi, bahwa "kini dunia sedang mengalami krisis perekonomian yang terburuk dalam sejarah." Semua warga bangsa disadarkan untuk mengubah krisis ini menjadi peluang dan momentum mengejar ketertinggalan. 

Harapannya dalam situasi krisis ini semua tokoh agama, budaya dan politik perlu menggagas kebangkitan baru yang transformatif. Yang diperlukan adalah pembenahan diri yang fundamental dalam memaknai ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-75. 

Momentum ini juga kiranya menjadi bahan reflektif untuk menilai kemerdekaan yang beradab dalam semangat pembangunan yang transformatif dengan muatan nilai solidaritas bangsa yang berlandaskan Pancasila dalam kesejatian hidup berbangsa dan bernegara.

Gerakan menggagas momentum ketertinggalan akibat krisis yang mendunia ini bertujuan untuk mengangkat kembali harga diri bangsa dalam membangun peradaban baru melalui strategi besar dalam berbagi bidang kehidupan. 

Dasar pemikiran kemerdekaan dalam peradaban pembangunan yang transformatif ini berpuncak pada gugatan filosofi kebersamaan hidup suatu bangsa yaitu "gotong royong" sebagai warisan leluhur bangsa. Karena itu eksistensi warisan leluhur ini perlu diangkat dari pencarian kepentingan kelompok dan golongan kepada kondisi solidaritas warga bangsa yang bersatu dalam bingkai ke-bhineka tunggal Ika-an dan nilai-nilai solidaritas yang  berjiwa Pancasila.

Pada tataran eksistensi pembangunan peradaban yang transformatif, memosisikan seluruh masayarakat Indonesia untuk sama-sama berpikir strategis melakukan "lompatan besar"  mengejar ketertinggalan. Arah capaian peradaban pembangunan yang transformatif ini bertumpuh pada pembentukan jiwa Pancasilais sejati yang diejahwantakan dalam semangat solidaritas kehidupan berbangsa. 

Tuntutan ini beralasan, sebab jika ditelisik dalam historisitas perjalanan bangsa Indonesia, pembentukan semangat solidaritas manusia Indonesia yang beradab sejalan dengan semangat gotong royong sebagai filosofi dalam hidup bersama. Hal ini terbukti dalam semangat gotong royong para pendiri bangsa telah mengangkat kembali citra dan harga diri bangsa di mata dunia.

Untuk memaknai peradaban pembangunan yang transformatif  di masa krisis ini kita dapat mengukir kembali lahirnya era baru ke-Indonesia-an sebagai bangsa yang tangguh dalam semangat solidaritas. Dengan ini mengamini eksistensi bangsa Indonesia, sebagai bangsa yang terlahir bukan karena ambisi untuk merebut kebebasan dan kepentingan pribadi dari kaum penjajah, tetapi praksis perjuangan bangsa Indonesia dimulai dari ide dan gagasan yang transformatif untuk memperjuangkan pembangunan yang beradab bagi kesejahteraan seluruh warga bangsa. 

Karena itu pembenahan diri secara fundamental dengan berlandaskan nilai-nilai pancasila menjadi kunci utama terwujudnya keadaban pembangunan yang transformatif. Pergumulan mental untuk meraih kemajuan di masa krisis ini, dinilai sebagai strategi besar untuk "membajak" momentum krisis dalam melakukan lompatan yang strategis.

Dalam konteks ini, Ke-indonesia-an yang ditopangi kesaktian ideologi Pancasila merupakan kekuatan fundamental bagi bangunan solidaritas pembangunan bangsa. Filosofi Pancasila yang dipilari oleh lima sila yang ada, seyogyanya mempertegas hakikat kebersamaan dalam memajukan pembagunan bangsa. Hakikat kebersamaan ini tentu diperkokoh melalui karakter yang kuat, jati diri bangsa yang tangguh, semangat kompetitif untuk bersaing menghasilkan gagasan-gagasan kolaboratif dalam menjawabi krisis yang mendunia saat ini.

Arah visi kemerdekaan kita saat ini tidak lain adalah mengembalikan paradigma pembangunan yang sedang lumpuh kepada model pembangunan yang reformatif melalui reformasi fundamental dalam cara bekerja, kesigapan dan kecepatan dalam penanganan krisis. Kita sama-sama menyelamatkan Indonesia dalam semangat solidaritas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun