Satu lagi, sebagai pemasok souvenir terbesar, ya tentu, di tempat ini kamu bisa mendapatkan buah tangan dengan harga yang lebih terjangkau.
Oh iya, selain dikirimkan ke berbagai daerah di Indonesia, Kampung Blekok juga sudah menerima pesanan dari negara-negara tetangga, lho. Ada Malaysia, Cina bahkan hingga Eropa.
Souvenir berkonsep zero waste
Tim JALIN Komunitas sempat menyambangi rumah salah satu pengrajin yang sedang membentuk kepingan-kepingan dari cangkang kerang jenis Simping Kapis yang akan dibentuk menjadi gorden. Produk ini nantinya dikirim ke Bali dan Tiongkok.
Pak Abu Hasan namanya. Dalam satu hari, beliau bisa menghasilkan ribuan kepingan dari kerang yang telah dibersihkan sebelumnya.
Setelah menyelesaikan pekerjaannya membentuk kepingan, serbuknya akan dikumpulkan, kemudian digunakan menjadi pupuk tanaman.
Menurut beberapa literatur, cangkang kerang memang mengandung Kalsium (Ca) dan Posfor (P) yang baik untuk pertumbuhan tanaman.
Ini juga menunjukkan bagaimana warga memaksimalkan setiap bahan souvenir agar tetap dapat dimanfaatkan hingga ke bagian sisa. Istilah ini dikenal juga dengan zero waste. Hal yang sama berlaku pula dengan bahan baku souvenir yang berasal dari kayu.
Coffee shop dengan sedotan aluminium
Kampung Blekok juga menjadi tempat konservasi hutan mangrove. Bila kamu berkunjung ke sini, kamu bisa telusuri sepanjang jembatan mangrove. Di ujung jembatan nantinya, kamu akan bertemu dengan sebuah coffee shop sederhana.