Usai keluar dari Indonesian Idol 2018 yang baru saja mengumumkan pemenang, Bianca Jodie Maurine, salah satu kandidat yang berhasil menduduki 7 besar ajang pencarian bakat terwahid ini kebanjiran job. Tak hanya sibuk manggung sana sini, gadis lucu tersebut juga dipercaya untuk menjadi salah satu pemeran film pendek karya Rein Maychelson, Matchalatte.
Sebagai salah satu kandidat yang paling banyak memiliki fans -- terbukti dari followers akun Instagramnya yang melonjak tajam hingga mencapai 2,7M dari 11K saat audisi dimulai -- kehilangan Jodie dari panggung spektakuler membuat fans-fans saling berebut ketika tanpa sengaja bertemu. Kerinduan akan sosok Jodie juga menjadi salah satu alasan apresiasi tinggi akan setiap karya yang dipercayakan padanya. Termasuk Matchalatte.
Sejak resmi ditayangkan di youtube Kevin Hendrawan yang juga lawan mainnya di film pendek tersebut 4 hari lalu, hingga tulisan ini diturunkan, film berhasil merebut hati sebanyak 974.817 viewers dan 6.272 komentar. Angka yang cukup untuk apresiasi karya mereka yang baru saja terjun dan berlakon dalam film pendek.
Film Matchalatte, Benarkah Hati Harus Selalu Memaklumi?
Tasa yang diperankan oleh Bianca Jodie Maurine terus diburu followersnya. Mempertanyakan hubungannya dengan sang kekasih yang tak lagi pernah dipublish - Well ya netizen kan emang suka rese ya sama idolanya, hubungan pribadi diingini menjadi konsumsi publik tak peduli sang idola nyaman atau tidak dengan itu -- Tidak memiliki jawaban atas pertanyaan tersebut, Tasa memilih bungkam. Bagaimanapun, kekasihnya sedang berjuang untuk "masa depan" mereka berdua.
Setiap permintaan darinya selalu memiliki jawaban yang sama "Sibuk!". Dan ya, kesibukan tersebut harus selalu dimakluminya.Tak peduli sebutuh apapun Tasa akan sosok kekasih hatinya tersebut.
Kata orang-orang, wanita itu terlalu ribet. Urusan salon harus ditemenin. Urusan foto harus ditemenin, sudah makan atau belum harus juga ditanya. Ngambek dikit harus dibujuk. Engga dibujuk? Engga peka!
Dan tidak semua pria mau memberikan waktu mereka untuk hal-hal yang dianggap sangat sepele seperti itu. Ada hal lain yang lebih penting dibandingkan hal-hal tersebut. Bekerja!
Bekerja tak peduli hubungan semakin renggang. Bukankah yang saat ini tengah diperjuangkan untuk kehidupan yang disebut masa depan? Entah itu dengan wanita yang mendampingi mereka kala menjajaki dari titik 0, atau dengan wanita lain yang menanti mereka kala kesuksesan telah berhasil diraih.
Sibuk dari kaum pria, betulkah untuk masa depan? Atau sesungguhnya hanya dalih semata untuk tak terlibat dengan dunia wanita yang menurut kalian "ribet" itu.
Kata mereka, cinta itu buta.